Modul Bimbingan Konseling Anti Squad Untuk Menegaskan Sikap Anti Kekerasan Seksual dan Keseteraan Gender Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama
DOI:
https://doi.org/10.30868/ei.v12i001.5641Keywords:
Keyword, BK module, emphasize anti-sexual violence, gender equalityAbstract
Fenomena kekerasan seksual pada remaja awal jenjang sekolah menengah pertama juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti rendahnya pengetahuan remaja tentang seksualitas, kurangnya pengawasan dari orang tua dan sekolah, serta budaya patriarki yang memandang rendah dan menguatkan perempuan. perilaku kekerasan. Hasil penyebaran angket kepada siswa SMP dan guru BK di Kalimantan Tengah, Pontianak, Gorontalo dan Jawa Timur menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan dan sikap tentang kekerasan seksual pada remaja awal tingkat SMP masih perlu ditingkatkan. . Oleh karena itu, perlu adanya upaya komprehensif untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual pada remaja awal di tingkat sekolah menengah pertama agar tercipta kehidupan yang aman, adil dan bermartabat bagi semua kelompok, termasuk remaja. Fakta menunjukkan bahwa kekerasan seksual terhadap remaja merupakan masalah yang sangat serius dan berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental remaja. Selain itu, gender dan kesetaraan gender juga menjadi isu yang sangat penting dan mempengaruhi kehidupan remaja sehari-hari. Modul BK “Pasukan Anti-KS†bertujuan untuk menekankan sikap anti kekerasan seksual dan kesetaraan gender di kalangan siswa SMP. Modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kekerasan seksual dan dampaknya, menghapuskan segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, termasuk kekerasan seksual, dan mendorong kesetaraan gender di kalangan siswa. Oleh karena itu, diperlukan Modul BK “Pasukan Anti-KS†bagi remaja awal tingkat sekolah menengah pertama untuk memastikan remaja mendapatkan pendidikan dan dukungan yang tepat untuk mencegah kekerasan seksual dan mencapai tujuan pembangunan. berkelanjutan nomor 5. Modul ini juga dapat membantu mengurangi risiko kekerasan seksual dan meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
References
Komnas Perempuan, “Perempuan Dalam Himpitan Pandemi : Lonjakan Kekerasan Seksual,Kekerasan Siber,Perkawinan Anak,Dan Keterbatasan Penanganan DitengahCovid-19,†Catahu 2021, vol. 138, no. 9, pp. 1689– 1699, 2021.
Santrock, Fourteenth edition (2020). 2018.
V. Bonneville and D. Trottier, “Gender Differences in Sexual Coercion Perpetration: Investigating the Role of Alcohol-use and Cognitive Risk Factors,†J. Interpers. Violence, vol. 37, no. 15–16, pp. NP13791–NP13812, 2022, doi: 10.1177/08862605211006360.
A. L. Hequembourg, J. A. Livingston, and W. Wang, “Prospective associations amongrelationship abuse, sexual harassment and bullying in a community sample of sexual minority and exclusively heterosexual youth,†J. Adolesc., vol. 83, no. August, pp. 52–61, 2020, doi: 10.1016/j.adolescence.2020.06.010.
A. E. Arafa, R. S. Elbahrawe, N. M. Saber, S. S. Ahmed, and A. M. Abbas, “Cyber sexual harassment: a cross-sectional survey over female university students in UpperEgypt,†Int. J. Community Med. Public Heal., vol. 5, no. 1, p. 61, 2017, doi: 10.18203/2394-6040.ijcmph20175763.
J. E. Gruber and S. Fineran, “The impact of bullying and sexual harassment on middleand high school girls,†Violence Against Women, vol. 13, no. 6, pp. 627– 643, 2007, doi: 10.1177/1077801207301557.
C. Chen, S. Ji, and J. Jiang, “Psychological Abuse and Social Support in Chinese Adolescents: The Mediating Effect of Self-Esteem,†Front. Psychol., vol. 13, no. March, pp. 1–8, 2022, doi: 10.3389/fpsyg.2022.852256.
T. G. Assembly, “United Nations General Assembly Resolutions,†Antarct. Int. Law, vol. 15900, no. September, pp. 1–35, 2015, doi: 10.5040/9781782257790.part-008.
A. Kelner, “The United States of Rape,†2013.
N. Babu and C. Mittal Goyal, “Peer Relations in Adolescence,†Adolesc. India, vol. 1,pp. 59–78, 2022, doi: 10.1007/978-981-16-9881-1_4.
World Health Organization, Global status report on preventing violence against children 2020. 2020. [Online]. Available: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/332394/978924000419 1- eng.pdf%0Ahttps://www.who.int/publications-detail- redirect/9789240004191
S. Morrison, J. Hardison, A. Mathew, and J. O’Neil, “An evidence-based review of sexual assault preventive intervention programs: Technical report,†RTI Int., pp. 1–81, 2004.
UNESCO, “Sexual Abuse of Children, Child Pornography and Paedophilia on the Internet: An international challenge - Expert Meeting, UNESCO, Paris, 18-19 January ,†vol. 15, 2005.
M. I. H. A. H. Awlawi, Literasiku dalam bimbingan dan konseling. 2023.
M. Isriyah, “6 Studi Bimbingan Online Pada Peningkatan Ketuntasan
UN, The 2030 Agenda and the Sustainable Development Goals An opportunity for Latin America and the Caribbean Thank you for your interest in this ECLAC publication. 2018. [Online]. Available: https://repositorio.cepal.org/bitstream/handle/11362/40156/25/S1801140_ en.pdf
M. Isriyah and B. B. Lasan, “Classical philosophy: influence the education philosophyof age,†Ter. J. Bimbing. dan Konseling, vol. 1, no. 3, p. 202, 2018, doi: 10.26539/1376.
T. A. Dousay and R. Logan, “Analyzing and evaluating the phases of ADDIE,†Proc.from Des. Dev. Res. Conf. 2011, no. January 2011, pp. 32–43, 2011, doi: 10.13140/2.1.1715.5206.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).