Pendidikan Deontologi Quranik Bagi Kesadaran Etis Politis Wakil Rakyat

Authors

  • Muhammad Adlan Nawawi Universitas PTIQ Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v12i02.4866

Abstract

Fenomena keberadaan lembaga perwakilan rakyat senantiasa mengalami degradasi persepsi publik dari waktu ke waktu. Kebijakan-kebijakan yang dipandang tidak berpihak pada rakyat telah membuat lembaga tersebut semakin jauh dari cita-cita awal keberadaannya. Para wakil rakyat cenderung mengabaikan pentingnya etika dan keadaban sebagai pemangku jabatan publik. Suara publik tidak dipandang penting untuk diperjuangkan secara maksimal melebihi kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan. Diperlukan pendekatan pendidikan deontologi yang diselaraskan dengan paradigma qur’anik sebagai instrumen teoretis dan diskrusus gagasan yang mampu mewadahi kehampaan paradigma etis wakil rakyat.

References

Adesemowo, P. O., (2022) Basic of Education, Ago-Iwoye: Olabisi Onabajo University.

Asshiddiqie, Jimly, (2006) Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI

Bertens, K., (2001) Etika, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hamka, (1991) Tafsir Al-Azhar, Jakarta: Pustaka.

Hardiman, F. Budi, (2009) Demokrasi Deliberatif, Yogyakarta: Pustaka Kanisius.

Hinman, E. L., (1952) “Kant’s Philosophy of Lawâ€, dalam Journal The Monist, Vol. 35 Nomor 2, Oxford: Oxford University Press.

Kementerian Agama, (2012) Tafsir Al-Qur’an Tematik: Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan Berpolitik, Jakarta: Kementerian Agama.

Khudari, Madjid, (1999) Teologi Keadilan Perspektif Islam, Surabaya: Risalah Gusti.

Little, David, dkk, (1997) Kajian Lintas Islam Barat: Kebebasan Beragama dan Hak Azasi Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Locke, John, (1960) Two Treatises of Government, New York: Cambridge.

Muhaimin, dkk., (1993) Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya, Bandung: PT. Trigenda Karya.

Nasution, Harun, (2016) Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, Jakarta: UI Press.

Nazir, Muhammad, (1998) Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ning-Xue, Fan, (2019) “Persistence and Change: Evolution of the Definitions of “Education†in the Past 40 Years After China’s Reform and Opening-Up†dalam US-China Education Review B, Vol. 9 Nomor 2.

Peters, R. S., (2010) “What is an Educational Process?â€, dalam R. S. Peters, The Concept of Education, London: Routledge.

Ridha, Rasyid, (1373 H) Tafsîr al-Manâr, Mesir: Dar al-Manar.

Shihab, M. Quraish, dkk., (2007) Ensiklopedia Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati.

_______, (2017) Tafsîr Al-Mishbâh: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Volume 11, Ciputat: Lentera Hati.

Al-Syirazi, Nasir Makarim, (1953) Al-Amtsal fî Tafsîr Kitâb Allâh Al-Munazzal, Juz 14, Teheran: Intisyarat Nashir Khusraw.

At-Thabari, Abu Ja’far Muhammad ibn Jarir, (1340 H) Tafsîr Ath-Thabarî, Kairo: Maktabah Ibnu Taimiyyah.

Al-Thabarsi, Abu Ali Al-Fadl bin Al-Hasan, (1953) Majma’ Al-Bayâ fî Tafsîr Al-Qur’ân, Juz 5, Teheran: Insyarat Nashr Khusruw.

Urbinati, Nadia, (2011) “Representative Democracy and Its Criticsâ€, dalam Sonia Alons, etc (ed.), The Future of Representative Democracy, New York: Cambridge University Press, 2011.

Downloads

Published

21-08-2023

Citation Check