PEMBELAJARAN KOLABORATIF USIA GOLDEN AGE DENGAN TEKNIK ART COUNSELING

Authors

  • Nakhma'ussolikhah Nakhma'ussolikhah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon, Indonesia
  • Qorina Widadiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v11i4.3551

Keywords:

kolaboratif, golden age, art counseling

Abstract

Mekanisme belajar di Indonesia memiliki model yang berbeda – beda. Perspektif bimbingan dan konseling terhadap perkembangan belajar siswa ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa. Pada dasarnya anak usia golden age memiliki metode dan nuansa pembelajaran berbeda dengan remaja atau dewasa. Akan tetapi dari sebagian pendidik yang belum mampu mengikuti metode pembelajaran di era 5.0 menjadi permasalahan bagi anak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mengatasi permasalahan anak usia dini terhadap pembelajaran di sekolah yang monoton. Metode penelitian dengan jenis pendekatan Kualitatif -  case study. Subjek primer penelitian anak usia 5 tahun kelas B dan anak usia 3 tahun 9 bulan kelas A. Subjek sekunder Guru, Praktisi Bimbingan dan Konseling (KB) dan pengawas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak usia dini yang mengikuti pembelajaran dengan metode manual atau monoton membuat siswa kurang bersemangat untuk belajar, dengan adanya kolaborasi dengan orang tua, pengawas dan praktisi BK dengan menerapkan teknik art counseling siswa dapat mengembangkan bakat dan minat melalui seni mewarnai dan menggambar. Sehingga dapat mencapai prestasi yang meningkat saat mengikuti lomba mewarnai mewakili sekolah dapat mencapai juara 1. Pembelajaran dengan teknik art counseling dapat membantu siswa dalam mengatasai kejenuhan dalam belajar, meningkatkan semangat belajar hingga mencapai prestasi gemilang.  

References

Alhadi, S. (2016). Play Therapy: Sebuah Inovasi Layanan Konseling Bagi Anak Usia Dini. Jurnal CARE Edisi Khusus Temu Ilmiah, 3(3), 52–57.

Anggaswari, A. A. A. W. D., & Budisetyani, I. G. A. P. W. (2016). Gambaran Kebutuhan Psikologis pada Anak dengan Gangguan Emosi dan Perilaku (Tinjauan Kualitatif dengan Art Therapy sebagai Metode Penggalian Data). Jurnal Psikologi Udayana, 3(1), 86–94. https://doi.org/10.24843/jpu.2016.v03.i01.p09

Chandra Motilal , 2020. (2020).

Gunawan, P., Ernawati, A., Hasnawati, Amrullah, F., & Asmar, S. (2020). Model Pembelajaran Steam ( Science , Technology , Engineering , Art , Mathematics ) Dengan Pendekatan Saintifik. Buku, 1–64. https://www.google.com/url?client=internal-element-cse&cx=partner-pub-6427355813933083:6561391845&q=http://repositori.kemdikbud.go.id/18412/&sa=U&ved=2ahUKEwifpL6B9LjvAhUs_XMBHZzeDjIQFjAAegQIARAC&usg=AOvVaw2Fn2DrwV45VOFjGdfEoDYW

Indahningrum, R. putri, Naranjo, J., Hernández, Naranjo, J., Peccato, L. O. D. E. L., & Hernández. (2020). No Analisis struktur co-dispersi dari indikator terkait kesehatan dari orang utama Title. Applied Microbiology and Biotechnology, 2507(1), 1–9. https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027%0Ahttps://www.golder.com/insights/block-caving-a-viable-alternative/%0A???

Maulana, P. C. (2017). Upaya meningkatkan konsentrasi belajar melalui Metode Brain Gym ( senam otak ) pada siswa kelas X pm 1 di SMK Negeri 1 Bantul Panni Cahaya Maulana. PROCEEDINGS | INTERNATIONAL CONFERENCE (2017), Pp. 7-15 1st ASEAN School Counselor Conference on Innovation and Creativity in Counseling, 7–15. https://www.gci.or.id/assets/papers/ascc-2017-157.pdf

Ningrum, N. N. (2021). Art of Therapy Melalui Proses Kreatif Menggambar Untuk Anak Usia Dini di Kota Bandung. Jurnal Penelitian Pendidikan, 21(2), 80–87. https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.37407

Penelitian, J., Khusus, B., Nasrah, S., Mesin, T., Studi, P., & Bahasa, P. (2022). Jurnal Paedagogy : Pengembangan Model Layanan Pendidikan Creative Art Play Therapy bagi Anak Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia , 2 Program Studi Pendidikan Vokasional Jurnal Paedagogy : inklusif . Hal tersebut salah satunya didorong oleh meningkatnya kebutuhan akan adanya bisa belajar , menjadi tuntutan di sekolah inklusif . Oleh karena itu , harapan bahwa guru akan profesionalitas dan adaptasi praktik secara kontinu . Menurut Weiner ( 2003 ) guru perlu. 9(1), 1–7.

Pratiwi, S. A. (2017). Play Therapy untuk Post Traumatic Stress Disorder pada Anak Korban Bencana. Proceeding International Conference, 31–38. http://ibks.abkin.org

Rahmah, V. M., Arifah, I. M., & Widyastuti, C. (2021). Penanganan Kondisi Traumatik Anak Korban Kekerasan Seksual Menggunakan Art Therapy : Sebuah Kajian Literatur Handling of Traumatic Conditions of Child Victims of Sexual Violence Using Art Therapy. 1(1), 1–12.

Saputra, N. M. A., Hidayatullah, H. T., Abdullah, D., & Muslihati. (2020). Pelaksanaan Layanan Cyber Counseling pada Era Society 5.0: Kajian Konseptual. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling Universitas Negeri Malang, 5, 73–79.

Soma, Y. M., & Karneli, Y. (2020). Penerapan Teknik Art Therapy untuk Mengurangi Kecemasan Sosial terhadap Korban Cyberbullying. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(2), 67. https://doi.org/10.23916/08774011

Supriyanto, A. (2016). Kolaborasi Konselor, Guru, Dan Orang Tua Untuk Mengembangkan Kompetensi Anak Usia Din Melalui Bimbingan Komprehensif. Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education), 04(1), 42–49.

Syahniar, S., & Putriani, L. (2017). Pelatihan dan Workshop Pendekatan dan Teknik Konseling Expressive Therapy bagi Guru BK SLTP/ MTs.N Kota Padang. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(3), 163–166. https://doi.org/10.29210/120300

Downloads

Published

26-12-2022

Citation Check