PEMBENTUKAN SIKAP TOLERANSI MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI PADA SISWA KELAS X DI SMK N 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2017/2018

Authors

  • Nurul Rahmawati FITK IAIN Surakarta
  • Muhammad Munadi FITK IAIN SURAKARTA, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v8i01.309

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah adanya guru pendidikan agama Islam berpotensi mengajarkan sikap intoleran kepada peserta didik serta lemahnya pendidikan agama Islam dalam melakukan transfer value. Maka diperlukan Pendidikan agama Islam yang secara integrated cakupan materi dalam kurikulum, metode pengajaran maupun paradigma penyusunan konsep serta pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas yang dapat membentuk sikap toleransi pada diri peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan sikap toleransi melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada siswa kelas X Tahun Ajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reserch) pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan mulai bulai Desember 2017–Mei 2018. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PAI dan siswa kelas X. Sedangkan informan adalah pengurus Rohis dan Waka Kurikulum. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Data dianalisis dengan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan sikap toleransi melalui pembelajaran PAI dan Budi Pekerti dapat dilihat melalui dua aktifitas di dalam pembelajaran. Pertama saat kegiatan diskusi berlangsung. Kegiatan diskusi  bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapat sekaligus mengahargai pendapat anggota kelompok lain yang mempunyai pendapat berbeda dengan dirinya. Kedua yaitu kegiatan penguatan materi yang diberikan guru setelah proses diskusi. Penguatan materi bertujuan untuk memberikan penekanan sikap toleransi yang dicontohkan Rasulullah ketika berdakwah di Madinah. Pembentukan sikap toleransi juga dapat dilihat ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa non muslim tetap berada di dalam kelas saat proses pembelajaran PAI berlangsung. Hal tersebut menandakan bahwasannya guru memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan agama, ras, dan golongan.

Author Biography

Muhammad Munadi, FITK IAIN SURAKARTA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM/LEKTOR KEPALA

References

Ahmad Syafei. 2009. Mencari Format PAI Berbasis Rachmatal Lil’alamin di

Tengah Masyarakar Multikultural. Dalam Zainal Abidin (Eds). Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisme. Jakarta: PT Saadah Cipta Mandiri.

Diah Ayu. 23 Desember 2017. Guru Agama dan Toleransi Superfisial di Sekolah.

CNN Indonesia (Online). http://m.cnnindonesia.com/nasional, di akses pada 18 Desember 2017)

Haidar Putra Daulay. 2016. Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah.

Jakarta: Kencana

Kemendikbud. 2016. Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan/ Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (Online), (http://silabus.org/silabus-sma-kurikulum-2013-revisi-2016/pai), Diakses pada 27 Desember 2017

Muhammad Munadi. 2012. Peran Pendidik PAI Dalam Pengembangan

Pembelajaran Agama Yang Inklusif di Sekolah. Cendikia, (Online), Vol. 10, No. 2, (http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/), diakses 26 Desember 2017)

PPIM UIN Jakarta. 27 Desember 2016. Guru Agama Makin Tak Toleran. PPIM

UIN Jakarta.( http://ppim.uinjkt.ac.id/guru-agama-makin-tak-toleran),

diakses 18 Desember 2017)

Published

26-02-2019

Issue

Section

Articles

Citation Check