Perlawanan Perempuan Pesantren Terhadap Poligami Kiai Di Madura

Authors

  • Mohtazul Farid Universitas Trunojoyo Madura, Indonesia
  • Medhy Aginta Hidayat Universitas Trunojoyo Madura, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v10i01.1805

Keywords:

Perlawanan, Perempuan Pesantren, Poligami dan Kiai

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang perlawanan perempuan pesantren terhadap poligami kiai di Madura. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi pergeseran cara berfikir perempuan Madura mengenai kehidupan keluarga. Status kiai yang istimewa dan budaya patriarki sangat mendukung praktik poligami kiai. Akan tetapi, hal itu mulai mendapat penolakan dan perlawanan dari perempuan. Menariknya, perlawanan justru muncul dari kalangan perempuan pesantren. Penelitian kualitatif ini, dilakukan di Kabupaten Pamekasan dan Bangkalan, Madura. Peneliti memilih dua kabupaten tersebut, karena mayoritas kiai yang berpoligami ada di dua kabupaten tersebut. Peneliti mewawancarai 10 informan. Terdiri dari Kiai yang berpoligami, perempuan dipoligami. Secara garis besar hasil penelitian mengungkapkan, perempuan yang dipoligami kiai mengalami kekerasan. Bentuk kekerasan lebih banyak bersifat psikologis dan mental. Antara lain, perempuan harus mengalami tekanan batin. Ada juga yang harus menelan janji palsu dari sang suami (kiai). Dalam menyikapi kekerasan batin itu, perempuan terpaksa melakukan perlawanan, baik secara terbuka maupun tertutup. Perempuan yang melawan secara tertutup, untuk menghindari hujatan keluarga dan masyarakat. Biasanya, perempuan tipe ini, lebih banyak perempuan pesantren. Peneliti merekomendasikan ada penelitian lain yang tidak tercover dalam penelitian ini. Misalnya, motif kiai berpoligami dengan wanita berusia sangat muda.

References

Ansor, M. (2012, Juni). Panorama Poligami dan Resisntensi Perempuan di Lansa Aceh. Ulumuna, 172-174.

Astuti, Tri Marhaeni P. (2011). Konstruksi Gender dalam Realitas Sosial. Semarang: Unnes Press.

Corliana, T. (2017). Resistensi Perempuan Terhadap Praktek Poligami Sebagai Dekonstruksi Ideologi Patriarkhi. THE 1st UICIHSS UHAMKA INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC HUMANITIES AND SOCIAL SCIENCES (p. 20). Jakarta: UHAMKA PRESS.

Creswell, J. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design. California: Sage Publications.

Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren : Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Faisol, A. (2016, Nopember). Perubahan Sosial Dalam Praktek Poligami di Indonesia: Perspektif Analisis Teori Faktor Independen Neil J. Smelser. Vicratina, 1-2.

Fakih, M. (1996). Membincang Feminisme : Diskursus Gender Perspektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti.

Farid, M. (2017). Hegemoni Patriarki Dalam Poligami Kiai Di Madura. Universitas Airlangga Library, 60-70.

Gamas, P. A. (2012). Perlawanan Perempuan Akibat Ketidakadilan Gender dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari. Students e Journal, 4-5.

Jannah, S. R., Musta’in, & Yuyun Wahyu Izzati. (2020). Resistance of Poligamous Women: A Normative Sociological Analysis of Polygamy in Pesantren. Budapest International Research and Critics Institute-Journal, 1-2.

Hikmah, S. (2012). Fakta Poligami Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan. Sawwa, 7-9.

Kusumandari, E. (2014). Representasi Perlawanan Perempuan Terhadap Ideologi Patriarki dalam Film Potiche Karya Francoiz Ozon. Jakarta: FIB UI.

Mulia, S. M. (2004). Islam Menggugat Poligami. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Musyarrofa, I. (2005). Poligami: Antara Legalitas Formal dan Legalitas Budaya, Studi Kasus Praktik Poligami Kiai Pesantren Di Probolinggo Jawa Timur. Al Mawarid, 204-205.

Norannabiela. (2013). Perlawanan Perempuan Lajang terhadap Norma Budaya Patriarkat: Kajian Feminis terhadap Nayla Tokoh Utama Novel Nayla Karya Djenar Maisya Ayu. Semarang: Universitas Diponogoro.

Nurmila, N. (2011). Women, Islam and Everyday Life: Renegosiation Polygamy in Indonesia. Australia: Routledge.

Roibin. (2007). Praktik Poligami dI Kalangan Para Kiai: Studi Konstruksi Sosial Poligami para Kiai Pesantren di Jawa Timur. El-Qudwah, 9-10.

Sa'dan, M. (2015). Poligami Atas Nama Agama: Studi Kasus Kiai Di Madura. Esensia, 3-4.

Warsito. (2012). Sejarah Muncul dan Berkembangnya Feminisme dan Gender. Makalah di http://thesmartestteacher.blogspot.co.id/2012/04/sejarah-muncul-dab-berkembang.html

Published

10-10-2022

Citation Check