Religious Moderation in Pesantren Culture Era Post-Truth for Santri-College Students of Unwahas and UIN Walisongo

Authors

  • Ali Imron Universitas Wahid Hasyim Semarang
  • Fatah Syukur Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v10i001.1782

Keywords:

moderation, pesantren, post truth.

Abstract

This study aims to find out: 1) understanding and moderation of the religious attitudes of Islamic boarding school students in Unwahas and Walisongo, and 2) Islamic boarding school culture in the post-truth era at student boarding schools in Unwahas and Walisongo. The type of this research is a qualitative field research. The technique of collecting data using observation, documentation, interviews and FGD methods. The results of this study are: 1) understanding and moderation of the religious attitudes of students at UIN Walisongo and Unwahas Semarang manifested in several ways, including: national commitment, tolerance, anti-violence and radicalism and respect for local wisdom inspired by the norm of muhafadzatu 'ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah. 2) Pesantren culture in the post-truth era experienced an interesting dynamic process. The development of digital media has made pesantren have a new tradition by broadcasting the recitation of the kitab kuning, dhikr, and reading dziba' live - virtual. Although the pesantren culture has spread in virtual areas, offline pesantren activities with the community are still ongoing.

 

References

Afif, Afthonul. 2015. Teori Identitas Sosial.

Ahmadi, Rizqi. 2019. “Kontestasi atas Otoritas Teks Suci Islam di Era Disrupsi: Bagaimana Kelas Menengah Muslim Indonesia Memperlakukan Hadis melalui Media Baru,.†Studi Agama dan Masyarakat 01 (15): 22–35.

Al-Asy’ari, Abu Hasan Ali bin Ismail. 1990. al-Ibanah ’an Ushul al-Dayyanah.

Al-Zuhaili, Wahbah. n.d. al-Washatiyyah Mathlabun Syar’iyyun wa Hadariyyun, tidak terbit; 15.

Alimi, Moh. Yasir. 2018. Mediatisasi Agama Post-Truth dan Ketahanan Nasional.

Anwar, M. Syafii. 2006. “Islamku, Islam Anda, Islam Kita; Membingkai Potret Pemikiran Politik KH Abdurrahman Wahid.†In Islamku, Islam Anda, Islam Kita. Jakarta: The Wahid Institute.

Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI. 2019. Moderasi Beragama.

Badri, Dkk. 2007. Pergeseran Literatur Pesantren Salafiyah,.

Bizawie, Zainul Milal. 2016. Masterpiece Islam Nusantara (Sanad dan Jejaring Ulama-Santri (1830-1945).

Bruinessen, Martin Van. 1995. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, I.

Campbell, Heidi. 2010. When Religion Meets New Media.

Comiskey, Bruce Mc. 2017. Post-truth Retoric and Compisition,.

Dhofier, Zamakhsyari. 1994. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai.

Ezmir. 2012. Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif.

Hadi, Syamsul. 2021. “Pesantren Tradition and Islamic Cosmopolitanism in the Northern Coastal Communities of Java.†MUQODDIMA Jurnal Pemikiran dan Riset Sosiolog 2 (1): 79–95.

Hartono, Dudi. 2019. “Era Post-Truth: Melawan Hoax dengan Fact Checking.†In Prosiding Seminar Nasional Prodi Ilmu Pemerintahan, 70–82.

Hefni, Wildan. 2020. “Moderasi Beragama di Ruang Digital: Studi Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.†Bimas Islam 13 (1): 1–22.

Ibda’, Hamidulloh. 2018. “Strategi Membendung Islamofobia Melalui Penguatan Kurikulum Perguruan Tinggi Berwawasan Islam Aswaja Annahdliyah.†Jurnal Studi Keislaman 18 (2): 121–46.

Imron, Ali. 2018. “Penguatan Islam Moderat melalui Metode Pembelajaran Demokrasi di Madrasah Ibtidaiyah.†Edukasia Islamika 3 (1): 1–17.

Irawan, Agus. 2018. Akar Sejarah Etika Pesantren di Nusantara.

Jati, Wasisto Raharjo. 2017. Politik Kelas Menengah Muslim Indonesia. Depok: LP3ES.

———. 2018. “Dari Materialisme Ke Identitas: Transformasi Radikalisme Kelas Menengah Muda.†Jurnal Studi Pemuda 5 (1). https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.37125.

Koentjaraningrat. 1976. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan.

Kurniawan, Budi. 2018. “Politisasi Agama Di Tahun Politik: Politik Pasca Kebenaran Di Indonesia Dan Ancaman Bagi Demokrasi.†Jurnal Sosiologi Agama 12 (1): 133–54.

Ma’arif, Syamsul. 2008. Pesantren Vs Kapitalisme Sekolah.

Mansur, Fadlil Munawwar. 1998. “Budaya Pesantren dan Tradisi Pengajian Kitab.†Humaniora 8: 46.

Muhibbin. 2019. Hakekat Moderasi Beragama, dalam Moderasi Beragama dari Indonesia untuk Dunia.

Ningsih, Rahmah. 2021. “Kedatangan dan Perkembangan Islam di Indonesi.†Forum Ilmiah 18 (2): 212–25.

Nurul Faiqah, Toni Pransiska. 2018. “Radikalisme Islam Vs Moderasi Islam: Upaya Membangun Wajah Islam Indonesia Yang Damai.†Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman 17 (1): 33–60.

Qardhawi, Yusuf. 2014. Islam Radikal: Analisis terhadap Radikalisme dalam Berislam dan Upaya Pemecahannya, terj. Hamin Murtadho, Solo: Era Intermedia.

RI, Tim Penyusun Kementrian Agama. 2019. Moderasi Beragama.

Rosyida Nurul Anwar, Siti Muhayati. 2021. “Upaya Membangun sikap Moderasi beragama melalui Pendidikan Agama Islam pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Umum.†Al - Tadzkiyah 12 (1): 2.

Semarang, Walisongo. n.d. “Menara Kudus Mosque As a Manifestation of Islamic Character in.†In Proceeding IConIGC: International Conference on Islamic and Global Civilization, 77–93. Malang: Unisma.

Shihab, Alwi. 2001. Islam Sufistik.

Sudja, I Nengah. 2013. “Pembelajaran Demokratis Menuju Profesionalisme Guru.†Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) 3 (2): 213–25. https://doi.org/10.36733/jsp.v3i2.495.

Suhendra, Ahmad. 2019. “Transmisi Keilmuan Pada Era Milenial Melalui Tradisi Sanadan di Pondok Pesantren al-Hasaniyah.†SMaRT Studi Masyarakat Religi dan Tradisi 5 (2): 206.

Sunyoto, Agus. 2012. Atlas Wali Songo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta.

Ulya. 2018. “Post-Truth, Hoax, dan Religiusitas di Media Sosial.†Fikrah: Jurnal Ilmu Akidah dan Studi Keagamaan 6 (2): 283–302.

Wahid, Abdurrahman. 1974. Pesantren sebagai Subkultur, dalam Pesantren dan Pembaharuan.

———. 1999. Prisama Pemikiran Gusdur.

Downloads

Published

30-11-2021

Citation Check