Penyesuaian Kecakapan Self Direction Santri Pondok Pesantren Universal Cipadung Cibiru Kota Bandung

Authors

  • Ulfiah Ulfiah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v10i02.1377

Keywords:

Kecakapan, Self Direction, Santri, Universal

Abstract

Menghadapi proses pembelajaran di perguruan tinggi Santri Pondok Pesantren Universal Kota Bandung  dituntut untuk memiliki kepribadian yang efektif, kreatif, produktif dan mampu berinteraksi, menyesuaikan diri, mengelola, dan mendayagunakan lingkungannya sebagai fasilitas perkembangan yang kondusif. Untuk itulah mahasiswa seharusnya memiliki kemandirian dan tanggung jawab dalam mengembangkan inisiatif dan kemampuan memilih tindakan yang efektif dalam mencapai tujuan. Pondok pesantren sebagai tempat memperdalam ilmu agama juga memacu diri dalam mencari sesuatu yang baru sesuai dengan pengetahuan dan teknologi. Serta menghadapi perkembangan zaman dengan tetap mempunyai kandungan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan demikian pondok pesantren menjadi pusat pendidikan agama dan pengetahuan masyarakat, sekaligus mewujudkan peran transformasi terhadap ide-ide dan wawasan baru bagi kesejahteraan rakyat dan masyarakat di sekitarnya dan dalam mengisi pembangunan. Hasil perpaduan inilah yang membentuk pandangan hidup, dan pandangan hidup inilah yang menetapkan tujuan pendidikan pesantren yang ingin dicapai dan pemilihan metode yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, pandangan hidupnya selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan dan perkembangan realitas sosial yang dihadapi oleh sebuah pondok pesantren. Berkenaan dengan pemotretan kondisi obyektif di lapangan menunjukkan bahwa Santri Pondok Pesantren Universal sebagian besar menunjukkan kecakapan pengarahan diri rendah yang teridentifikasi mengenai pencapaian kecakapan pengarahan diri melalui analisis pemilikan kecakapan pengarahan diri santri.

 

References

Arikunto, S.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Aziz, Fayaz, Man Syahkumul 'Alam. (2006) (alih bahasa): Ahmad Syakur. Dicari Pemimpin Peradaban Dunia; Menakar Visi Universal Paham dan Agama-agama Besar Dunia. Solo: Era Intermadia.

Blocher, DH (2006). Developmental Counseling. New York : John Willey & Son

Covey, Steven R. (2003). The 7 habits of Highly effective People. New York : Simon and Schuster Inc.

Creswell, J.W. (1994), Research Design Qualitative & Quantitative Approach, Thousand Oaks: Sage Publications.

Dahlan, M.D. (2004), Presfektif Filosofis-Religius dalam Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. Dalam kumpulan makalah utama Konvensi Nasional XIII Bimbingan dan Konseling.

Ditjen Dikti (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Ditjen Dikti.

F Dwi Yuwono (1998), Pencarian Model Layanan Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi. Disertasi, PPs UPI Bandung, tidak diterbitkan

Furqon. (2002). Statistik Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gardner, H. (1993) Multiple Intelligence : The Theory and Practice. New York: Basic Books. A Division of Hafner Collins Publisher Inc.

Goleman, Daniel (1996). Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jalaluddin.(2003)Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kartadinata, S. (2000) “Pendidikan untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bermutu Memasuki Abad XXI: Implikasi Bimbingannyaâ€. Jurnal Psikopedagogia. 1. (1). 1-12.

Mujib, Abdul dan Yusuf Mudzakir. (2001). Nuansa-Nuansa Psikologi Islami. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muro, J.J. & Kottman, T. (1995) Guidance and Counseling in Elementary School and Middle School. Iowa: Brown and Bencmark Publisher.

Nandang Budiman (2008). Konsep & Aplikasi Bimbingan dan Konseling, Editor: Suherman. Bandung: Jur PPB FIP UPI Bandung.

Nashori, F (2002). Agenda Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasr, Sayyed Hossein (ed). (2002).Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam (alih bahasa: Rahmani Astuti). Bandung: Mizan.

Natawidjaja, R. (1987). Peranan Guru dalam Bimbingan di Sekolah. Bandung: Abardin.

Nurihsan, J (1998). Bimbingan Komprehensif: Model Bimbingan dan. Konseling di Sekolah Menengah Umum.Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Disertasi, tidak diterbitkan.

Prayitno & Amti, Erman (1994) Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Rifda El Fiah (2001). Program Bimbingan Karier Bagi Santri Universal IAIN Sunan Gunung Djati. UPI Bandung : tidak diterbitkan.

---------. (2014). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Idea Press.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

---------. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung.

Suherman dkk. (2014). Model Bimbingan Untuk Meningkatkan Kecakapan Pengarahan Diri. UPI Bandung: tidak diterbitkan

Supriadi, D. (2004). Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Supriatna, M dan Nurihsan A.J. (2005), Pendidikan dan Konseling di Era Global dalam Perspektif Prof. Dr. M. Djawad Dahlan, Bandung: Rizqi Press.

Syahmuharnis & Harry Sidharta (2006).Trancendental Quotient (TQ): Kecerdasan Diri Terbaik. Jakarta: Republika.

Syamsudin, Abin. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tasmara, T. (2001). Kecerdasan Ruhani (Transcendental Intelligence) Membentuk Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional, dan Berakhlak, Jakarta: Gema Insani Press.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika (2005). Landasan Bimbingan & Konseling, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yusuf, Syamsu (2000) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Published

10-10-2022

Citation Check