PERENIALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Authors

  • Moch Yasyakur Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Bogor, Indonesia
  • Kholid Sirojuddin Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aqiqah Al-Hasyimiyah, Indonesia
  • Wartono Wartono Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Bogor, Indonesia
  • Arijulmanan Arijulmanan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Bogor, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v10i01.1221

Keywords:

perenialisme, pendidikan Islam, membangun, karakter

Abstract

Gaya hidup materialistik, ateistik, dan skeptis memberikan dampak pada munculnya pola hidup hedonistik, individualistik, karenanya problematika ini merupakan tantangan yang membutuhkan solusi. Salah satu pemecahan masalah tersebut pada sektor pendidikan adalah dengan menanamkan keperibadian atau membangun karakter melalui pendekatan perenialisme. Filsafat perenialisme memiliki konsep yang bersebrangan dengan materialis dan mekanis, perenialisme memiliki konsep pembinaan karakter holistik dan siklis yang sesuai dengan tujuan pendidikan, pembinaan akhlak mulia dan menjadikan insan kamil. Perenialisme dalam pendidikan merupakan warisan budaya generasi lampau untuk generasi baru, yakni berupa nilai-nilai abadi yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, bertujuan membentuk karakter peserta didik disetiap waktu. Ontologi perenialisme berisikan pengertian akan benda individual, esensi, aksiden dan substansi. Pandangan aksiologi bahwa prilaku manusia berasal dari potensi pribadi manusia itu sendiri sebagai kodrat baik potensi positif maupun negatif. Perenialisme memiliki pandang masalah nilai berdasarkan pada prinsip supranatural, yakni menerima universal yang abadi. Masalah utama prinsip supernatural adalah tingkahlaku maka manusia sebagai subjek telah memiliki potensi kebaikan. Sebagai solusi bagi lembaga pendidikan dengan memilih metode yang mampu menanamkan doktrin kemuliaan hidup, berkarakter dan religius yakni melalui pendekatan perenialisme.

References

Kebijakan Pendidikan, MenujuPendidikan yang Beridiologis dan berkarakter. Malang: Madani.

Wahbah Az-Zuhaili. (2016). Tafsir Al-Munir, Aqidah, Syari’ah, dan Manhaj. Jakarta: Gema Insani.

M. Quraish Shihab. (2012). Tafsir Al-Mishbah, Pesan , Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an. Ciputat : Lentera Hati.

Muhajir. (2013). Filsafat Pendidikan Islam Syi’ah. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Sutrisna dan Mahyidin Al-Barobis. (2012). Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial. Jogjakarta: Ar- Ruz Media.

Ishom El-Saha dan Saiful Hadi. (2011). Sketsa Al-qur’an; Tempat, Tokoh Nama dan Istilah dalam Al-Qur’an. t.tp: Listafariska Putra.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Teguh Wangsa Gandhi HW. (2011). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta:Ar-Ruzzmedia.

Maragustam. (2010). Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakasrta: Nuhalitera.

Wesley Null. (2011). Curriculum: From Theory to Practice. Rowman & Littlefield Publishers. New York : INC. lanham.

James Bellanca, Ron Brandt. (2010). 21st Century Skills: Rethinking How Students Learn. Amerika: Solution Tree Press.

Dadang Sukirman dan Asra. (2010). Landasan Pengembangan Kurikulum, dalam Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Redja Mudyahardjo. (2013). Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal tentang Dasar-dasar Pendidikan Pada umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT RadjaGrafîndo Persada.

Undang Ahmad Kamaluddin. (2012). Fîlsafat Manusia. Bandung: Pustaka Setia.

Abdurrahman Al-Nahlawi. (2007). Ushul Al-Tarbiyat Al-Islamiyah wa Asalibaha fi Al-bait wa Al-Madrasah wa Al-Mujtama. Baerut : Dar el-Fikr.

Muhammad Munir Mursyi. (2005). Al-Tarbiyat Al-Islamiyah: ushulaha wa tathawwaraha fi Bilad al-Arabiyah. t,tp : Alam Al-Kitab.

Abu Muhammad Makki ibn Abi Thalib Hamus ibn Muhammad ibn Muhtar Al-Qaisy. (2008). Al-Hidayah Ila Bulugh Al-Nihayah fi Ma’ani ilm Al-Qur’an wa Tafsirih wa Ahkamih wa Jumali Funun Ulumih, Jami’at Syariqah, Majmu’at Buhuts Al-Kitab wa Al-Sunnah. t.tp : tp.

Buku Permendiknas RI No. 22,23,24. Jakarta: Depdiknas RI Tahun 2008.

Buku. (2009). UU Guru dan Dosen, No. 14 Tahun 2005. Bandung: Penerbit Jabar Education and Entrepreneur (JEEC).

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 bab.1, UU Sistem Pendidikan Nasional.

Muhammad As-said. (2011). Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Muhammad Ali Faisal. (2012). The Challenges and Opportunities of Impementing and Islam-Bassed Education System in Canada’s Multicultural Society: The Case of British Columbia Muslim School. Durham Theses. t.tp : Durham University.

Uyoh Sadullah. (2-14). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesi. (2011). Himpunan undang-undang dan Peraturan Pemerintah Bidang Pendidikan. Kemendikbud.

Anis Baswedan. (2012). Kualitas Guru adalah Kunci Utama Kemajuan Bangsa. dalam buku Gurunya Manusia. Bandung : kaifa Learning.

Munir Abdullah. (2010). Pendidikan Karakter: membangun karakter Anak sejak dari rumah. Jogjakarta: Pedagogia.

Agus Hasan Bashori. (2013). Pendidikan Karakter Berbasis Sunnah Nabi. Malang.

Thomas Liickona. (2012). Educating For Character: Mendidik Untuk membentuk Karakter : bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat dan Tanggung Jawab. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

HE Mulyasa. (2011). Manajemen Pendidikankarakter. Jakarta: Penerbit Bina Aksara.

Marvin W. Berkowitz. (2012). The Science of Character Education. Damon: Hoover Press.

Doni Koesoema. (2011). Pendidikan Karakter, Strategi mendidik Anak di Zaman Modern. Jakarta : PT Grasindo.

Dono Koesoema. (2013). Pendidikan Kasrakter di zaman keblinger: Membangun visi Guru dalam Pengembangan Pendidikan Karakter. Jakarta : PT Grasindo.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Himpunan Undang-Undangan dan Peraturan pemerintah Bidang pendidikan. Jakarta: Kemendiknas.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan karakterBangsa 2010-1025

Tim Penulis badan Penulisan dan Pengembangan Kementerian Agama republik Indonesia. (2013). Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah Unggulan. Jakarta: Balitbang Kemenag.

Badan Penulisan dan pengembangan, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian pendidikan Nasional. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan karakter. Jakarta: Kemendiknas.

Maksudin. (2013). Pendidikan Non Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Mansur Muslich. (2011). Pendidikan Karakter, Menjawab Tantangan krisis Multidimensial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Risa Rahayu. (2011). Lingua Franca. Pendidikan Karakter: Pengertian, Implentasi dan Metodologi, 1(1).

Dharma Kusuma dan TIM. (2012). Pendidikan Karakter kajian Tiori dan Praktek di Sekolah. Bandung: tp.

Novan Andryani. (2013). Konsep, Praktek, dan Strategi Membumikan Karakter di SD. Yogyakarta: tp.

Abdul Majid dan Tim. (2011). Pendidikan Karakter presfektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sukamto, dkk. (2013). Etika Profesi Berbagai Bidang. Tangerang: Pustaka Mandiri.

John Deigh in Robert Audi (ed). (1995). The cambridge Dictionary of Philisophy. London: The Cambridge Dictionaryof Philosophy.

Ade Dewi, dkk. (2013). Modul Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Published

21-08-2023

Citation Check