Teknik Pembagian Waris Dengan Menggunakan Asal Masalah 24 dan Tabel Waris
DOI:
https://doi.org/10.30868/am.v8i1.762Abstract
Islam mengharuskan peralihan harta dari si mati atau pewaris kepada ahli warisnnya sesuai dengan hukum Allah yang tertuang dalam teks Alquran dan Hadis. Ketentuan kewarisan yang bersumber dari teks-teks suci tersebut dirumuskan oleh ulama dalam suatu ilmu pengetahuan yang disebut ilmu farâiḠatau ilmu mawârits. Terlepas dari perintah dan dorongan yang diberikan untuk mempelajari ilmu kewarisan, disiplin ilmu ini kurang diminati, bahkan ilmu tersebut dianggap sulit dipelajari apalagi untuk dilaksanakan. Faktor yang menjadikan ilmu tersebut sulit diantaranya adalah mengenai teknis penentuan asal masalah dan penentuan bagian masing-masing ahli waris. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan-hambatan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian normatif dengan pendekatan konseptual. Data primer diambil dari referensi kitab kewarisan Islam khususnya kewarisan Sunni sementara data sekunder berasal dari artikel jurnal dan buku terkait dengan kajian penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan tabel waris kesulitan penentuan bagian ahli waris dapat diatasi secara mudah tanpa harus membaca diberbagai bab yang dijelaskan secara terpisah dalam kitab farâiá¸. Sementara itu, penentuan asal masalah dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan sistem asal masalah 24 untuk semua kewarisan tapa harus berpikir panjang apakah akan menggunakan cara al-tamâtsul, al-tadâkhul, al-tawâfuq, atau al-tabâyun.References
Abi Hakim Abdullah bin Ibrahim al-Khabry al-Fará¸y. Kitâb Al-TalkhÈ‹sh FÈ‹ ‘Ilm al- Farâiá¸. Juz 1. Madinah al-Munawwarah: Maktabah al-‘UlÈ—m wa al-Hikam, 1994.
Abi Muhammad Ali Ibn Ahmad Ibn Sa’id Ibn Hazm. Al Muhalla bi al Atsâr. Juz 8. Beirut: Dâr al Fikr, n.d.
Admin. “Faraidh, Ilmu Pertama yang Diangkat.†Ma’had ’Aly An-Nuur (blog), September 16, 2011. https://www.annursolo.com/faraidh-ilmu-pertama-yang-diangkat/.
Aissa, Maiza. “The Provision of Radd in Inheritance Between Islamic Jurisprudence and the Algerian Family Law.†De Jure: Jurnal Hukum Dan Syar’iah 10, no. 1 (June 30, 2018): 12–20. https://doi.org/10.18860/j-fsh.v10i1.6466.
Al-Fikri, Albert. “Diskursus Hukum Kewarisan ‘An-Tarâdhin: Menjembatani Dialektika Kewarisan Maternalistik Dan Paternalistik Di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.†AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman 5, no. 1 (September 23, 2018): 21–45. https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/at-turas/article/view/322.
Al-Zuhaylî, Wahbah bin Mushtofa. Al-Fiqh al-Islamî Wa Adillatuh. Juz 10. Damascus: Dâr al Fikr, n.d.
Barakah, Ainun. “Munasakhat; Metode Praktis Dalam Pembagian Harta Waris.†CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman 1, no. 2 (April 22, 2018). https://doi.org/10.37348/cendekia.v1i2.15.
Berkah, Dian, and Tjiptohadi Sawarjuwono. “Inheritance Wealth Distribution Model and Its Implication To Economy.†Humanities & Social Sciences Reviews 7, no. 3 (April 1, 2019): 01–10. https://doi.org/10.18510/hssr.2019.731.
Fariani, Fariani. “Problematika Pembagian Harta Warisan Pasca Tsunami Di Kabupaten Aceh Barat (Studi Kasus Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat).†Jurnal Ilmiah Islam Futura 14, no. 1 (August 1, 2014): 94–109. https://doi.org/10.22373/jiif.v14i1.82.
Hakim, M. Lutfi. “Keadilan Kewarisan Islam Terhadap Bagian Waris 2:1 Antara Laki-Laki Dengan Perempuan Perspektif Filsafat Hukum Islam.†Al-Maslahah 12, no. 1 (April 10, 2016). https://doi.org/10.24260/almaslahah.v12i1.339.
Ibn Majah, Muhammad ibn Yazeed, Nasiruddin Khattab, Abu Khalil, and Abu Thahir Zabir Ali. English Translation of Sunan Ibn Mâjah. Riyadh: Darussalam, 2007.
Mahmudi, Zaenul. “The Status of Children Born Out of Wedlock in Indonesian Context with Special Reference to Their Inheritance Right Perspective of Maqasid Al-Shariah.†Atlantis Press, 2018. https://doi.org/10.2991/icils-18.2018.21.
Minarni, Desi, Indra Griha Tofik Isa, and Asri Yanik. “Aplikasi Bagi Waris Islam dengan Metode Forward Chaining berbasis Web.†Jurnal Online Informatika 2, no. 2 (January 6, 2018): 127–33. https://doi.org/10.15575/join.v2i2.107.
Muhammad ’Ali al-Shabuny. Al- Mawaris fi al-Syariat al-Islamiyah fi Dhau’i al-Kitab wa al-Sunnah. Kairo: Dar al-Shabuny, 2002.
Muhammad al-‘Ȋd al-KhathrawÈ‹. Al-Râid FÈ‹ ‘ilm al-Farâiá¸. 4th ed. MadÈ‹nah Al-Munawwarah: Maktabah Dâr al-Turâts, n.d.
Muslim bin al Hajjaj Abu al-Hasan al-Qusyairi al-Naisaburi. Shahih Muslim. Juz 3. Beirut: Dar Ihya’ al-Turats al-’Arabi, n.d.
Netriwati, Netriwati. “Analisis Kesulitan Mahasiswa Tentang Pembelajaran Pecahan Pada Soal Fara’id.†Analisis: Jurnal Studi Keislaman 16, no. 1 (2016): 205–24. https://doi.org/10.24042/ajsk.v16i1.743.
Sakirman. “Konvergensi Pembagian Harta Waris Dalam Hukum Islam.†Al Hurriyah : Jurnal Hukum Islam 2, no. 1 (July 18, 2017): 45-56–56. https://doi.org/10.30983/alhurriyah.v2i1.261.
Syamsuddin Muhammad bin al-Khatȋb al-Syarbȋnȋ. Mughnȋ al-Muhtâj. 1st ed. Juz 3. Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1418H.
Utomo, Iwan Setyo. “Kedudukan Kelebihan Harta Warisan (Radd) Untuk Janda dan Duda Dalam Hukum Waris Islam.†Arena Hukum 10, no. 2 (August 25, 2017): 269–86. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2017.01002.6.
Zuhdi, Muhammad. “Problematika Penghitungan Dan Pembagian Warisan Pada Keluarga Muslim.†Nurani: Jurnal Kajian Syari’ah Dan Masyarakat 17, no. 1 (October 16, 2017): 107–32. https://doi.org/10.19109/nurani.v17i1.1405.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Terms that must be met by the Author as follows:- The author saves the copyright and grants the journal the first right of publishing the manuscript simultaneously under license under the Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with a statement of job authorship and early publication in this journal.
- The author may incorporate into additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of rich-issue journals (eg posting them to an institutional repository or publishing them in a book), with the acknowledgment of their original publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (eg: in the institutional repository or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and more powerful cites from published works.