Upah Pengelola Badan Hukum Pendidikan; Studi Komparatif Undang-Undang Yayasan dan Undang-Undang Wakaf
DOI:
https://doi.org/10.30868/am.v10i001.3844Abstract
Yayasan merupakan salah satu sarana berbentuk badan hukum resmi untuk menyalurkan hasrat pendirinya dalam beramal. Akan tetapi, tidak jarang terjadi kesalahpahaman dalam mengelola yayasan tersebut yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap undang-undang Yayasan yang sudah dibuat sejak tahun 2001. Sesorang misalnya berkeinginan untuk mewakafkan sebagian harta dan mewasiatkan pada keluarganya agar harta wakaf tersebut digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan Islam berbentuk sekolah atau pesantren. Dengan harapan agar keluarga pendiri dapat mengelola serta mendapatkan biaya hidup dari hasil pengelolaan tersebut. Dalam UU SISDIKNAS, lembaga pendidikan diharuskan berada di bawah sebuah badan hukum. Umumnya di masyarakat menggunakan badan hukum berbentuk Yayasan. Jika dilihat dari undang-undang yayasan, maka pemberian gaji terhadap pengelola yayasan baik itu pendiri, pembina, pengurus dan pengawas, merupakan pelanggaran yang akan mendatangkan sanksi, kecuali bagi pengurus dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan, salah satunya tidak terafiliasi dengan pendiri, pembina dan pengawas. Konsekuensinya akan berbeda jika badan hukum tersebut menggunakan undang-undang wakaf. UU Wakaf membolehkan pemberian imbalan bagi pengelola tidak lebih dari 10 % dari hasil pengembangan wakaf. Jenis penelitian ini adalah normatif bersifat deskriptif dengan pendekatan undang-undang. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari: bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Artikel ini menggunakan teknik pengumpulan bahan dengan cara studi kepustakaan atau studi dokumen (library research). Data-data yang diperoleh tersebut dianalisis secara kualitatif, dan kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif. Hasil dari penelitian ini, terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan antara yayasan dan wakaf. Agar berlaku hukum wakaf, pengelola yayasan harus mendaftarakan dirinya serta lembaga sebagai Nazhir badan hukum dan perorangan. Untuk dapat menjadi nazhir badan hukum dan perorangan harus diajukan terlebih dahulu pada Menteri dan BWI melalui Kantor Urusan Agama.
References
Ais, C., Badan Hukum Yayasan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006.
Baharuddin, A. Z. and Iman, R. Q., Nazir Wakaf Profesional, Standarisasi Dan Problematikanya, Li Falah: Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam, vol. 3, no. 2, p. 62, 2018. DOI: 10.31332/lifalah.v3i2.1197
Fahruroji, Wakaf Kontemporer, Jakarta: BADAN WAKAF INDONESIA, from https://www.bwi.go.id/wp-content/uploads/2020/04/WAKAF-KONTEMPORER.pdf, pp. 295, 2019.
Handayani, D., ANALISIS YURIDIS TENTANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN, AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM, vol. 8, no. 1, p. 169, from http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/idaroh/article/view/3087, October 16, 2018. DOI: 10.24042/alidarah.v8i1.3087
Hudayanti, N., DISTRIBUSI ASET DAN KEKAYAAN YAYASAN: Perspektif Perundang-Undangan, Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, vol. 6, no. 2, pp. 206–18, 2017. DOI: 10.24252/ad.v6i2.4877
Muis, A., Yayasan Sebagai Wadah Kegiatan Masyarakat, Medan: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 1991.
Prasetya, R., Yayasan Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, pp. 124, 2014.
Rinaldiansyah, Analisis Yuridis Pelaksanaan Prinsip Nirlaba Dalam Badan Hukum Yayasan Yang Bergerak Dibidang Pendidikan (Studi Pada Yayasan Teuku Laksamana Haji Ibrahim Lueng Putu, Pidie Jaya), Universitas Sumatera Utara, 2017.
Rozalinda, Manajemen Wakaf Produktif, Jakarta: Rajawali Pers, pp. 446, 2016.
Salim, J., ANALISIS YURIDIS LARANGAN PEMBAYARAN HONORARIUM KEPADA PEMBINA YAYASAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG YAYASAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 5/PUU-XIII/2015), Premisw Law Jurnal, no. Vol 2 (2017): VOLUME II TAHUN 2017, from https://jurnal.usu.ac.id/index.php/premise/article/view/17020/7217, 2017.
Sanusi, S. W. S. A., Yaacob, S. E. and Salleh, M. F. M., Waqf Zurri: An Instrument for Estate Planning in Developing Islamic Civilization, Journal of Al-Tamaddun, vol. 16, no. 1, pp. 139–52, 2021. DOI: 10.22452/JAT.vol16no1.10
Soemitro, R., Yayasan, Status Hukum Dan Sifat Usaha, Jakarta: Sinar Grafika, 1989.
Sulong, J. and Zulkifli, M. S. I., Pembangunan Wakaf Dhurri : Penubuhan Syarikat Keluarga Ke Arah Kelestarian Sumber Ekonomi Development of Wakaf Dhurri : The Establishment of Family Companies Towards Sustainable Economic Resources, Journal of Contemporary Islamic Law, vol. 7, pp. 26–34, from http://journalarticle.ukm.my/19780/, 2022.
Suraiya, R. and Jauhari, N., Relevansi Wakaf Ahli Dalam Membangun Ketahanan Keluarga, Tasyri’ Journal of Islamic Law, vol. 1, no. 2, pp. 253–92, from https://journal.stai-nuruliman.ac.id/index.php/tsyr/article/view/33, 2022. DOI: https://doi.org/10.53038/tsyr.v1i2.33
Suryaningtyas, L., KEDUDUKAN YAYASAN : ANTARA PENDIRI DAN MASYARAKAT, JURNAL PARADIGMA HUKUM PEMBANGUNAN, vol. 4, no. 1, pp. 1–12, from https://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/paradigma/article/view/1635, 2019. DOI: https://doi.org/10.25170/paradigma.v4i01.1635
Suryaningtyas, L., Wewenang Pendiri Yayasan Dan Kekuatan Wasiat Pendiri Yayasan Dalam Hukum Yayasan Chatamarrasjid , Tujuan Sosial Yayasan Dan Kegiatan Usaha Bertujuan Laba , Citra Aditya, vol. 3, no. 2, pp. 158–68, 2021.
Zuhaili, W. A., Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 10, 5, Jakarta: Gema Insani, from https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=11390, pp. 540, 2011.
Zunaidi, A., Wakaf Keluarga Perspektif Uu No. 41 Tahun 2004 Dan Maqasid Al-Usrah Jamal Al-Din Atiyyah, Journal of Islamic Family Law, vol. 5, no. 2, pp. 115–33, from https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/mahakim/article/view/3571%0Ahttps://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/mahakim/article/download/3571/1499, 2021.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Terms that must be met by the Author as follows:- The author saves the copyright and grants the journal the first right of publishing the manuscript simultaneously under license under the Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with a statement of job authorship and early publication in this journal.
- The author may incorporate into additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of rich-issue journals (eg posting them to an institutional repository or publishing them in a book), with the acknowledgment of their original publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (eg: in the institutional repository or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and more powerful cites from published works.