Polemik Legal Standing Anak di Bawah Umur Sebagai Pemohon Dispensasi Kawin: Antara Hukum Formil Dan Kemaslahatan

Authors

  • Syafruddin Syam UIN Sumatera Utara Medan, Indonesia
  • Akmaluddin Syahputra UIN Sumatera Utara Medan, Indonesia
  • Muhammad Syahril UIN Sumatera Utara Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/am.v10i01.3303

Abstract

Undang-Undang Perkawinan telah menentukan orang tua sebagai pihak yang memiliki legal standing untuk mengajukan permohonan dispensasi kawin bagi anaknya, sedangkan anak di bawah umur tidak memiliki legal standing. Pada perkara Nomor 20/Pdt.P/2020/PA.Kbj. Pemohon adalah seorang anak di bawah umur, tetapi Hakim tidak menilainya cacat formil, justru menerima dan mengabulkan permohonannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertimbangan hukum Hakim dalam memutus perkara tersebut. Penelitian yuridis-empiris dilakukan dengan menggali data melalui wawancara secara mendalam kepada informan penelitian dan sumber data lainnya, kemudian disajikan secara dekriptif dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hakim telah berpaling dari ketentuan hukum formil dispensasi kawin dengan pertimbangan telah terjadi kekosongan hukum, penegakan asas personalitas keislaman, dan fleksibilitas aturan usia matang untuk perkawinan, sehingga berdasarkan kemaslahatan anak, Hakim memberikan legal standing kepada anak di bawah umur. Penulis mengemukakan beberapa argumen bahwa masih terdapat alternatif lain yang dapat dilakukan oleh Hakim daripada harus mengesampingkan aturan hukum formil.

References

Al-Hakami, H., & McLaughlin, K. (2016). Debatable marriages: Marriage and child marriage in Saudi Arabia. Marriage & Family Review, 52(7): 654-664.

Alias, M. N. (2021). A Review of Maslahah Mursalah and Maqasid Shariah as Methods of Determining Islamic Legal Ruling. Turkish Journal of Computer and Mathematics Education (TURCOMAT), 12(3): 2994-3001.

Al-Suyuthi, J. (1965). Al-Asybah wa Al-Nazhair. Surabaya: al-Hidâyah.

Arthur, M., Earle, A., Raub, A., Vincent, I., Atabay, E., Latz, I., ... & Heymann, J. (2018). Child marriage laws around the world: Minimum marriage age, legal exceptions, and gender disparities. Journal of women, politics & policy, 39(1): 51-74.

Badriyah, U. N. (2017). PERMOHONAN DISPENSASI NIKAH TANPA ORANG TUA ATAU WALI. Mahakim: Journal of Islamic Family Law. Retrieved from: https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/mahakim/article/view/457

Evawaty. (Maret 2021). Wawancara. Pengadilan Agama Kabanjahe.

Field, E., & Ambrus, A. (2008). Early marriage, age of menarche, and female schooling attainment in Bangladesh. Journal of political Economy, 116(5): 881-930.

Gaffney-Rhys, R. (2011). International law as an instrument to combat child marriage. The international journal of human rights, 15(3): 359-373.

Gage, A. J. (2013). Association of child marriage with suicidal thoughts and attempts among adolescent girls in Ethiopia. Journal of Adolescent Health, 52(5): 654-656.

Jensen, R., & Thornton, R. (2003). Early female marriage in the developing world. Gender & Development, 11(2): 9-19.

Leawoods, H. (2000). Gustav Radbruch: An extraordinary legal philosopher. Wash. UJL & Pol'y, 2, 489.

Nasution, M. I., & Nasution, M. S. A. (2021). Kuasa Anak atas Perkawinan: Harmonisasi Perlindungan Anak dan Doktrin Fikih dalam Putusan Dispensasi Kawin. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak, 16(2): 253–268. Retrieved from: https://doi.org/10.24090/yinyang.v16i2.4606.

Qaed, I., Syaputra, E., Hilal, F. N., Febriansyah, M., Amiruddin, M. M., & Aziz, M. R. A. (2014). Maslahah as an Islamic source and its application in financial transactions. Journal of Research in Humanities and Social Science, 2(5): 66-71.

Sakura, B., & Hadiati, M. (2021). ANALISIS TERHADAP DISPENSASI KAWIN YANG DIAJUKAN SENDIRI OLEH PEMOHON YANG BELUM CAKAP HUKUM (STUDI PUTUSAN: NOMOR 198/Pdt. P/2018/PA. Pwd). Jurnal Hukum Adigama, 4(1): 845-864. Retrieved from: http://journal.untar.ac.id/index.php/adigama/article/view/11246.

Salinan Penetapan Pengadilan Agama Kabanjahe Nomor 20/PDT.P/2020/PA.KBJ, Direktori Putusan Mahkamah Agung RI, Retrieved from: https://putusan3.mahkamahagung.go.id/ direktori/putusan/4052f222f4e35d6ed1a2ca165fd9b2e7.html

Tasfiq, M. S. (2015). Tinjauan Maslahah: Dispensasi kawin yang diajukan oleh anak dibawah umur: Studi perkara nomor 0067/Pdt. P/2012/Pa. Pasuruan. Skripsi, tidak dipublikasikan. UIN Maliki, Malang. Retrieved from: etheses.uin-malang.ac.id. http://etheses.uin-malang.ac.id/2959/

Downloads

Published

2022-04-29

How to Cite

Syam, S., Syahputra, A., & Syahril, M. (2022). Polemik Legal Standing Anak di Bawah Umur Sebagai Pemohon Dispensasi Kawin: Antara Hukum Formil Dan Kemaslahatan. Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 10(01), 423–442. https://doi.org/10.30868/am.v10i01.3303

Citation Check

Most read articles by the same author(s)