Pandangan Ulama Kota Medan Tentang Hukum Mengonsumsi Buaya

Authors

  • Doly Rambe Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/am.v10i02.3099

Abstract

Penelitian ini bertujuan memahami dan menganalisis mengenai pandangan ulama Kota Medan tentang hukum mengonsumsi buaya. Mengenai hukum memakan buaya, beberapa ulama mazhab berbeda pendapat ada yang membolehkan terutama dari kalangan Malikiyah, dan Hanafiyah membatasi hanya ikan yang halal dari hewan laut untuk dimakan. Sedangkan Imam Ahmad mengqiyaskan hewan laut yang bertaring kepada hewan darat sehingga jika buaya dikategorikan sebagai hewan laut yang bertaring seperti hewan darat lainnya, maka bagi yang bermazhabkan Imam Ahmad berpendapat bahwa hewan tersebut haram. Namun, ternyata terdapat perselisihan mengenai alasan buaya diharamkan. Sebab jika alasan keharaman karena wujud gigi dengan taring hewan tersebut maka seharusnya hiu akan digolongkan kedalam hewan haram sebagaimana pendapat ulama salafi dan ulama arab saudi didukung dengan fatwa yang dikeluarkan oleh Al Lajnah Ad Daaimah lil Buhuts Al Ilmiyyah walifta’ nomor 5394. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum mengonsumsi buaya menurut ulama MUI, ulama Ormas, ulama salafi dan ulama Akademisi Kota Medan serta mengetahui dalil, istimbat hukum yang digunakan ulama Kota Medan mengenai hukum mengonsumsi buaya. Penelitian mengenai hukum mengonsumsi buaya ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum memakan buaya mendapat perselisihan dikalangan ulama MUI, ulama Al Washliyyah, ulama Nahdlatul Ulama, ulama Muhammadiyyah dan ulama salafi, sebagian besar ulama Kota Medan mengatakan bahwa mengonsumsi buaya adalah haram diantaranya ulama MUI, ulama Al Washliyyah, ulama Nahdlatul Ulama, ulama Muhammadiyyah dan ulama Akademisi namun beberapa diantaranya menyebutkan bahwa mengonsumsi buaya hukumnya halal seperti ulama salafi.

References

Yusuf Al-Qardlawi, 1994). Al-Halal wa Al-Haram fi Al-Islam. Beirut: Al-Maktab al-Islami.

Ibnu Manzhur. (t.t.). Lisan al-'Arab. t.t: Dar al-Ma'arif.

Ali bin Muhammad Al-Jurjani. (1988). Kitab al-Ta’rifat. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. (2006). Tafsir Al-Ahkam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ahmad Ibnu Husain Ibnu ‘Ali Ibnu Ruslan Ramli. (2011). Matnuz Zubad. Jakarta: Maktabah Darul Hikmah.

Kamaluddin Muhammad bin Musa ad-Dumayri. (2015). Hayatul Hayawan Al-Kubra. Beirut: Darul Kutub Ilmiyah.

Ibnu Hajar al-Haitami. (958H). Tuhfah Al-Muhtaj. Beirut: Daar Al Kutub Al Ilmiyyah.

Ali Ibnu Abi Bakr Al Marghinani. (t.t.). Al Hidayatu Syarh Bidayatul Mubtadi, (Pakistan: Idaratul Qur’an Wal Ulum Islamiyah.

Muhammad bin Idris asy Syafi'i. (2005). Al-Umm. Manshurah: Dar Alwafa.

Abu Muhammad Abdullah Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ibn Qudamah Al Maqdisi Al Jamma'ily Ad Dimasky Al Hambaly. (2005). Al Mughni. Riyadh: Daar 'Alam Al Kutub.

Al Husain Ibn Muhammad Al Abkary. (2001). Ru'usul Masail Khilafiyyah, (Riyadh: Maktabah Malik Fahad.

Muhammad bin Idris asy Syafi'i. (2005). Al-Umm. Manshurah: Dar Alwafa.

Abu Muhammad Abdullah Bin Ahmad Bin Muhammad Bin Qudamah Almaqdisi (1995). Almuqni'. Riyadh: Maktabah Malik Fahad.

Abul ‘Alaa Al Mubarakfuri. (2008). Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jami’ At Tirmidzi. Beirut: Daar Al Kutub Al Ilmiyyah.

Joko Subagyo. (1994). Metodologi Penelitian, dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Abdullah Al Fauzan. (2006). Minhatul ‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram. Saudy: Daar Ibn Al Jauzy.

Kamaluddin Muhammad bin Musa Ad-Dumayri. (2015). Hayatul Hayawan Al-Kubra. Beirut: Darul Kutub Ilmiyah.

Imam Muslim Ibnu Sholah Asy Syahid. (1998). Shahih Muslim. Jordania: Baitul Afkaar Ad Dauliyah.

Muhammad bin Isma‘il al-Bukhari. (1422H). Sahih Al-Bukhari. t.tt: Daar al-Tauq al-Najah.

Kementrian Agama Republik Indonesia. (2012). Al Qur’an dan Terjemah New Cordova. Jakarta: Syamil Quran.

Al Imam Muslim Ibnu Sholah Asy Syahid. (1998). Shahih Muslim. Jordania: Baitul Afkaar Ad Dauliyah.

Abd al-Wahhab Khallaf. (2003). ‘Ilm Ushul al-Fiqh. Kairo: Dar al-Hadis.

Ahmad Ibnu Husain Ibnu ‘Ali Ibnu Ruslan Ramli. (2011). Matnuz Zubad. Jakarta: Maktabah Darul Hikmah.

Jalaluddin Abdrurrahman As Suyuti. (1996). Al Asybah wa Al Nadhair. Beirut: Daar Al Fikr.

Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta’. (2003). Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts ‘Ilmiyyah wal Ifta’. Riyadh: Ar-Ri’asatu al-‘Aamah lil Buhuts al-‘Ilmiyyah wal Ifta’.

Abul ‘Alaa Al Mubarakfuri. (2008). Tuhfatul Ahwadzi bi Syarh Jami’ At Tirmidzi. Beirut: Daar Al Kutub Al Ilmiyyah.

Ali Al-Qari. (2002). Mirqatul Mafatih Syarah Misykatul Mashabih, Darul Fikr. Beirut: Daar Al Kutub Al Ilmiyyah.

Ibnu Hajar Al Asqalani. (1449). Fath Al-Bari bisyarhi Shahih Al-Bukhari. Mesir: Daar Kutub salafiyyah.

Nahumury. (2022). Analisis Nilai Output Home Industri Kulit Buaya di Kota Merauke. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, XIII(1).

Elsevier. (2009). International Journal of Food Microbiology, Vol. CXXXIV, (15 September 2009).

Kementrian Agama Republik Indonesia. (2012) Al Qur’an dan Terjemah New Cordova. Jakarta: Syamil Quran.

Zulaekah S, Kusumawati Y. (2005). Halal dan haram makanan dalam islam., Volume 17 nomor 1.

Muhammad bin Isma‘il Al-Bukhari. (1422 H). Sahih Al-Bukhari. t.tt: Daar al-Tauq al-Najah.

Ahmad Sanusi Lukman, Kantor Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara, Wawancara Pribadi, Medan, 20 Juli 2022.

Akhyar Nasution, Kantor Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara, Wawancara Pribadi secara online via whatsApp, Medan, 21 Juli 2022.

Hasrat Samosir, Masjid Universitas Medan Area, Wawancara Pribadi, Medan, 09 Juli 2022.

Sudirman Suparmin, Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Wawancara Pribadi, Medan, 18 Maret 2022.

Ammar Adly, Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Wawancara Pribadi, Medan, 14 Maret 2022.

World Animal Foundation, Crocodile, https://www.worldanimalfoundation.org/wild-animals/reptiles/. diakses pada Senin 6 Juni 2022 pukul 07:35.

Redaksi manfaat, https://manfaat.co.id/manfaat-daging-buaya- diakses pada senin 18 07 2022, pukul 22:41.

Downloads

Published

2022-10-29

How to Cite

Rambe, D. (2022). Pandangan Ulama Kota Medan Tentang Hukum Mengonsumsi Buaya. Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 10(02), 661–684. https://doi.org/10.30868/am.v10i02.3099

Citation Check