Hukum Mengkomsumsi Rokok Elektrik dan Bahan-Bahan Berbahaya dalam Alquran (Melalui Pendekatan Ushul Fiqih)

Authors

  • Ririn Adrida Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/am.v10i02.3087

Abstract

Rokok elektrik merupakan cara baru pada masa kekinian dalam menghilangkan candu dari rokok konvensional. Banyak kalangan menggunakan rokok elektrik, dengan alasan lebih aman, tidak berbahaya, dan bahkan dapat menstimulasi dan mensugesti untuk tidak merokok dengan rokok konvensional. Masalah yang ada, ternyata rokok elektrik mempunyai banyak efek samping, baik untuk kesehatan dan juga bagi perekonomian pengkonsuminya. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), dengan pendekatan normative, dan teori Ushul Fiqih. Secara normative, digunakan ayat-ayat Alquran dalam menelaah pengkonsumsian rokok elektrik, sedangkan secara teori, digunakan teori mashlahah mursalah dan teori sad zari`ah. Hasil penelitian: Ayat-ayat Alquran berkenaan dengan ayat konsumsi: Ayat-ayat Alquran berkenaan dengan ayat konsumsi, diklasifikasikan kepada dua hal. Klasifikasi pertama, ayat Alquran mengenai perintah untuk mengkonsumsi sesuatu yang halal dan baik, klasifikasi kedua tentang pengharaman merusak diri, dan boros. Klasifikasi pertama, terdapat dalam QS. Al-A`raf/7:157; QS. Al-Baqarah/2:219; QS. Al-An`am/6:141. Klasifikasi kedua, terdapat dalam: QS al-Isra’/17:26-27; QS. Al-Baqarah/2:219; QS. An-Nisa’/4:29 dan QS. Al-Baqarah/2:195. Hukum mengkonsumsi rokok elektrik dan bahan-bahan berbahaya melalui pendekatan ushul fiqih. Teori mashlahah mursalah dan teori penemuan hukum dengan menggunakan sad zari`ah. Berbagai penelitian mengenai rokok elektrik ditemukan efek samping bagi penggunanya, baik itu efek negatif bagi tubuh manusia yang dapat mengganggu kesehatan mulut, paru-paru dan efek kecanduan yang ditimbulkan, juga ada efek lainnya berupa sifat boros, karena mengkonsumsi rokok elektrik. Secara teori mashlahah mursalah, maka kemashalahatan yang dapat dijadikan pedoman adalah kemashalahatan secara umum, dan tidak bertentangan dengan dalil Alquran dan hadis, sedangkan dalam mengkonsumsi rokok elektrik tidak ditemukan adanya kemashlahatan, bahkan merugikan dan merusak. Tinjauan teori mashlahah mursalah, mengkonsumsi rokok elektrik adalah haram. Teori sad zari`ah adalah penghindaran suata mudharat yang ditimbulkan dari suatu perkara, mengkonsumsi rokok elektrik awalnya untuk kesenangan semata, berubah menjadi sesuatu yang dapat merusak jiwa dan harta, maka dalam tinjauan sad zari`ah mengkonsumsi rokok elektrik dan bahan-bahan berbahaya adalah perbuatan haram, sehingga tidak boleh dilakukan.

References

A. Djazuli. (2007). Kaidah-Kaidah Fikih; Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ibnu Majah Abu `Abdullah Muhammad ibn Yazid al-Qazwani. (2012). Sunan Ibnu Majah. Bairut: Dar al-Fikr.

Ahmad Musthafa Al-Maraghi. (1946). Tafsir Al-Maraghi. Mesir: Syirkah Maktabah wa Mathba`ah Muhafazh al-Bab al-Halb wa Awaladih.

Saifullah. (2013). Refleksi Sosiologi Hukum. Bandung: PT. Refika Aditaman.

Muhammad ibn Isma`il ibn Ibrahim ibn Al-Mughirah Al-Bukhari. (2008). Al-Jami` aAs-Shahih Al-Musnad min Hadits Rasulullah SAW wa Sunanih wa Ayyamih. Bairut: Dar al-Kutub.

Abu Dawud Sulaiman ibn Al-Asy`ats ibn Ishaq ibn Basyr ibn Syadad ibn `Amr al-Azdi as-Sijistani. (1997). Suan Abu Dawud. Bairut: Dar Ibn Hazm.

Wahbah Az-Zuhaili. (1985). Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuh. Suriah: Dar al-Fikr.

J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. (2015). Sosiologi; Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media Group.

`Abdullah ibn `Abdul Muhsin at-Turki. (2006/1427 H). Al-Jami` ma`a li Ahkam Al-Quran, wa Al-Mubayyan lima Tadhammanuh min As-Sunnah wa Ay Al-Furqan. Bairut: Al-Resalah Publisher.

Topaji Pandu Barudin. (2010). Ayat Alquran; tentang Berfikir Kritis. Klaten: Cempaka Putih.

Muhammad Rosyad Salim. (1984). Al-Madkhal ila Tsaqafah Al-Islamiyah. Kuwait: Dar al-Qalam.

Muhammad Yusuf Musa. (1988). Islam; Suatu Kajian Komprehensif. Jakarta: Rajawali Pers.

Azhari Akmal Tarigan. (2015). Dari Etika ke Spritualitas Bisnis; Telaah Isu-isu Aktual dan Masa Depan Pendidikan Tinggi Ekonomi Islam. Medan: Perdana Mulya Sarana.

Direktorat Pengawas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2017). Rokok Elektronik di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pengawas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

`Abdur Rahman ibn Abu Bakar As-Suyuthi. (1403). Al-Asybah wa An-Nazha’ir. Bairut: Dar al-Kutub al-`Ilmiah.

Yusuf Al-Qardhawi. (1993). Al-Halal wa Al-Haram.

A. Seiono mangoenprasodjo dan Sri Nur Hidayati, 2005: 5-6). Hidup Sehat tanpa Rokok. Yogyakarta: Pradipta Publishing.

Abdurrahman ibn Abu Bakar As-Suyuthi. (1403). al-Asybah wa An-Nazha’ir. Bairut: Dar al-Kutub al-`Ilmiah.

Imam Tajuddin `Abdul Wahhab ibn `Ali ibn `Abdul Kafi As-Subki. (1991). al-Asybah wa an-Nazha’ir. Bairut: Dar al-Kutub al-`Ilmiah.

Syekh Zainul `Abidin ibn Ibrahim ibn Nujaim. (1980). Al-Asybah wa An-Nazha’ir. Bairut: Dar al-Kutub al-`Ilmiah.

Downloads

Published

2022-10-16

How to Cite

Adrida, R. (2022). Hukum Mengkomsumsi Rokok Elektrik dan Bahan-Bahan Berbahaya dalam Alquran (Melalui Pendekatan Ushul Fiqih). Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 10(02), 513–536. https://doi.org/10.30868/am.v10i02.3087

Citation Check