Genealogi Perkembangan Hukum Islam: Studi Soal Jawab A. Hasan Sebagai Embrio Dewan Hisbah PERSIS
DOI:
https://doi.org/10.30868/am.v10i01.2056Abstract
Dua tahun setelah organisasi PERSIS berdiri, A.Hasan resmi masuk di organisasi tersebut, dari sinilah mulai banyak pertanyaan yang ditujukan kepadanya seputar masalah ibadah dan tauhid, ragam pertanyaan dijawabnya dengan lugas dan tegas, tanya jawab tersebut dihimpun dan diberi nama “Soal Jawabâ€, buku ini berjumlah 4 jilid. Perkembangan buku ini menjadi bagian dari perjalanan organisasi PERSIS dalam bidang keislaman dan hadits. Dalam buku soal Jawaab ini, ternyata A.Hasan tidak seorang diri menjawabnya, ada beberapa orang yang namanya tidak diketahui identitasnya atau tidak dijelaskan dan ada pula yang diketahui identitasnya, namun kenyataannya, A.Hasan mengihimpun dari majalah al-Lisan, yang dirintisnya, ada kemungkinan A.Hasan mengetahui identitasnya, namun pada saat itu tidak dianggap penting dan hak cipta sudah beralih ke majalah tersebut. Jika dicermati, dalam buku itu akan nampak perbedaan dalam menjawab pertanyaan antara A.Hasan dan putranya Abdul Qadir Hasan dan dengan tim lainnya, dari ketegasannya dan dalil-dalil yang dikemukakannya, walau demikian buku tersebut telah mengangkat khususnya nama A.Hasan yang membawa nama organisasi Persatuan Islam atau yang disingkat PERSIS. Organisasi PERSIS terangkat namanya bukan dari pengelolaan organisasinya, akan tetapi dari pemikiran A.Hasan tentang hukum Islam, yang sumbernya lebih banyak dari kitab Bulughul Maram, berangkat dari sinilah akhirnya dibentuk Majlis ulama PERSIS yang dikemudian hari dirubah namanya menjadi Dewan Hisbah PERSIS.
References
al-Ahkamusy-Syar’iyyah yakni : wajib, Sunnah, Haram, Makruh, Mubah.atau yang popuoler dikenal dengan istilah Fikih (د.ت).
Al-Shahrastani. al-Milal wa Nihal. Mesir: Mustafa al-Babi al-Halabi, 1967.
Al-Syatibi. al-Muwafaqat fi Usul al-Ahkam juz: IV. Beirut: Dar al-Fikr, د.ت.
Amin, Shiddiq. Panduan Hidup Berjama’ah. Bandung: Tafakkur, 2005.
Falah, Syamsul. Pandangan Keagamaan Persatuan Islam, Studi atas Fatwa-fatwa Dewan Hisba tahun 1983-1987. Bandung: Laporan Penelitian IAIN Sunan Goenoeng Djati, 1998.
Hasan, A. Soal Jawa 1. Bandung: C.V. Diponegoro, 1968.
———. Tarjamah Bulughul Maram. Banudnug: CV Diponegoro, 2002.
Hasan, A. Terjemah Bulughul Maram. Banung: C.V. Diponegoro, 1978.
Hasan, Ahmad. The Early Development of Islamic Jurisprudence. Islamabad: Islamic Research Institute, 1970.
Ibnu Hajar al-Asqalani menggunakan istilah-istilah bagi Mukharrij tersebut : As-Sab’ah (tujuh Imam) yakni : Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’ie, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. As-Sittah (enam Imam) yakni :Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’ie,at-T (د.ت).
Jaya, Tamar. Riwayat Hidup A. Hassan. Jakarta: Mutiara, 1980.
Mughni, Syafiq A. Hasan Bandung Pemikir Islam Radikal. Surabaya: Bina Ilmu, 1994.
Noer, Deliar. Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES, 1985.
Sar’an, Eman. Sirah jihad Perstun Islam. Bandung: Makalah Pemuda PERSIS, 1988.
"Wawancara dengan Pimpinan PERSIS pusat, KH. Abdurrahman di kantor pusat PERSIS, Jln: Perintis Kemerdekaan no 2. Bandung, pada tanggal 6 Agustus 2010." د.ت.
"Wawancara dengan Syadid, (cucu dan ahli waris A.Hasan), Bangil, Ahad 21 Juni 2020". د.ت.
Wildan, Dadan. Persis dalam Pentas Sejarah Islam Indonesia. Bandung: Tp, د.ت.
Zahro, Abu. Usul al-Fiqh. tt: (Dar al-Fikr al-‘Arabi, د.ت.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Terms that must be met by the Author as follows:- The author saves the copyright and grants the journal the first right of publishing the manuscript simultaneously under license under the Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with a statement of job authorship and early publication in this journal.
- The author may incorporate into additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of rich-issue journals (eg posting them to an institutional repository or publishing them in a book), with the acknowledgment of their original publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (eg: in the institutional repository or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and more powerful cites from published works.