Hukum Cerai Gugat disebabkan Kesulitan Ekonomi

Authors

  • Muhammad Sarbini Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor, Indonesia
  • Muslim Muslim Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor, Indonesia
  • Ujang Andi Yusuf Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/am.v9i02.1740

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hukum Islam yang terkait dengan masalah cerai gugat (Khulu’) yang disebabkan karena kesulitan ekonomi. Adapun pertanyaan penelitian difokuskan pada; 1. Bagaimana hukum Islam dalam masalah cerai gugat? 2. Bagaimana hukum Islam terkait masalah cerai gugat karena faktor kesulitan ekonomi? Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (Library Research). Penelitian kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan untuk menghimpun informasi yang sesuai dengan pembahasan yang sedang diteliti. Sumber data dari studi kepustakaan diperoleh dari artikel-artikel ilmiah dan jurnal yang relevan dengan pembahasan yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum islam terkait dengan masalah cerai gugat terikat dengan hukum-hukum taklifi yang lima, yaitu; wajib, sunnah, makruh, haram, dan mubah. Menurut Al-Madzhab Al-‘Arba’ah yang masyhur pendapatnya adalah mubah, akan tetapi pada kondisi tertentu bisa jadi makruh atau haram, tergantung dengan kondisi yang menyertai peristiwan yang terjadi. Adapun terkait dengan hukum cerai gugat karena faktor ekonomi, maka menurut para ulama madzhab hukumnya mubah jika yang tidak terpenuhi adalah kebutuhan yang dharuriyat dan hajiat. Adapun jika yang tidak dapat dipenuhi oleh suami adalah kebutuhan yang tahsiniyat maka cerai gugat hukumnya adalah makruh atau haram.

References

Abd aAl-HamÄ«d Umar, Ahmad MukhtÄr. (2008). InnÄ«n Dari ‘Unnah Bertarti (عاجز عن الجÙماع) Lelaki Yang Tidak Mampu Berjima. In Mu’jam Al-Lughah Al-Mu’Äshirah, ‘Ālam Al-Kutub. 1566.

Abubakar, Muzakkir. (2020). Meningkatnya Cerai Gugat Pada Mahkamah Syari’ah. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 22(2): 301-322.

Al-‘UtsaimÄ«n, Muhammad Bin ShÄlih. (1428). Al-Mumti’ ‘Ala ZÄd Al-Mustaqni. DÄr Ibn al-Jauz.

Al-BassÄm AbdullÄh Bin AbdurrahmÄn. (2003). TaudhÄ«h Al-AhkÄm Min BulÅ«gh Al-MarÄm. Makkah al-Mukarramah: Maktabah al-Asadi.

Al-Qahiri, Abd al-Ra’ūf bin Taj al-‘ĀrfÄ«n. (1972). Faidh Al-QadÄ«r Syarh JÄmi’ Al-ShaghÄ«r. Juz. 3. Beirut: DÄr al-Ma’rifah.

Al-RÄzi, Muhammad Abu Bakr. (1999). MukhtÄr Al-ShihÄh. Beirut: Al-Maktabah al-‘Ashriyyah.

Al-Sa’di, Abd al-RahmÄn NÄshir. (2000). TaisÄ«r Al-KarÄ«m Al-RahmÄn FÄ« TafsÄ«r KalÄm Al-MannÄn. Mu’assasah al-risÄlah.

Al-Sijistni, Abu DawÅ«d SulaimÄn. (2009). Sunan Abi DÄwÅ«d. DÄr Al-RisÄlah Al-‘Ālamiyyah.

Al-SyaibÄni, Ahmad Bin Hanbal. (2001). Musnad Al-ImÄm Ahmad Bin Hanbal. Mu’assasah al-RisÄlah.

Al-ThabrÄni, SulaimÄn Bin Ahmad. (1994). Al-Mu’jam Al-KabÄ«r. Kairo: Maktabah Ibn Taimiyah.

Al-TirmÄ«dzÄ«, Muhammad Bin ĪsÄ. (1996). Al-JÄmi’ Al-KabÄ«r. Beirut: DÄr al-Gharb al-IslÄm.

Ath-Thabari, Muhammad Bin JarÄ«r. (2000). JÄmi’ Al-BayÄn FÄ« Ta’wÄ«l Al-Qur’Än. Mu’assasah al-RisÄlah.

Barutu, Sachril Agustin. (2020). Ada-3880-Kasus-Perceraian-Di-Kabupaten-Bogor. https://news.detik.com/berita/d-4742833/ada-3880-kasus-perceraian-di-kabupaten-bogor-sepanjang-januari-agustus-2019.

Barutu, Sachril Agustin. Kasus Perceraian Di Kabupaten Bogor Meningkat Selama Pandemi Corona. n.d. https://news.detik.com/berita/d-5162726/kasus-perceraian-di-kabupaten-bogor-meningkat-selama-pandemi-corona.

Bogor, Radar. (2019). Angka-Perceraian-Tinggi-Dikota-Bogor. https//www.radarbogor.id.

Fakhria, Sheila. (2019). Cerai Gugat Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Finansial Perempuan. Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1): 91–119. https://doi.org/10.33367/legitima.v1i1.648.

Islamweb.net. “Fatwa,†2007. https://www.islamweb.net/ar/fatwa/321589/ Diakses pada tanggal 07 September 2020.

IsmÄ’īl, Muḫammad al-BukhÄri. (2002). Al-JÄmi’ Al-Shahîh. Dialog. Dimasyq-BeirÅ«t: DÄr Ibn KatsÄ«r.

Juhaili, Wahbah. (1985). Al-Fqhu Al-Islami Wa Adillatuhu. Damaskus: Darul Fiqri.

KhallÄf, Abdul WahhÄb. (1938). AhkÄm Al-AhwÄl Al-Syakhshiyyah FÄ« Al-Syarī’ah Al-IslÄmiyyah. Kairo: DÄr Al-Kutub Al-Mishriyyah.

Kuwait, Kementrian Agama dan Wakaf. (1472) Al-Mausū’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah. Kuwait: DÄr Al-SalÄsil.

Majah, Muhammad Bin. (2009). Sunan Ibnu MÄjah. DÄr Al-RisÄlah Al-‘Ālamiyyah.

Sumardiyani, Windiyati Retno. (2021).Selama Pandemi Covid-19, Kasus Perceraian Di Kota Bogor Melonjak. Accessed June 7, 2021. https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01580335/selama-pandemi-covid-19-kasus-perceraian-di-kota-bogor-melonjak.

Yahya, Ibrahim. (2006). Suami Istri Dalam Rumah Mungil Penuh Bahagia. Jakarta: Darul Haq.

Published

2021-10-28

How to Cite

Sarbini, M., Muslim, M., & Yusuf, U. A. (2021). Hukum Cerai Gugat disebabkan Kesulitan Ekonomi. Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 9(02). https://doi.org/10.30868/am.v9i02.1740

Citation Check