TAQNIN AL-AHKAM; SEJARAH, KEABSAHAN DAN TANTANGAN DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.30868/am.v3i05.140Abstract
Taqnin al-Ahkam adalah  mengumpulkan hukum dan kaidah  penetapan  hukum yang
berkaitan  dengan  masalah  hubungan  sosial,  menyusunnya secara  sistematis, serta mengungkapkannya dengan  kalimat-kalimat yang tegas,  ringkas,  dan  jelas  dalam bentuk bab, pasal,  dan atau  ayat yang memiliki nomor secara  berurutan,  kemudian menetapkannya  sebagai  undang-undang  atau  peraturan,   lantas  disahkan  oleh pemerintah,  sehingga  wajib  para   penegak  hukum  menerapkannya  di  tengah masyarakat.  Sebagai permasalahan  yang baru  pada  dunia Islam, ia menjadi bahan pertentangan. Pihak yang mendukung berpendapat bahwa taqnin ahkam adalah bentuk transformasi  hukum Islam yang dihadapkan pada  hukum negara  modern. Sementara pihak yang tidak setuju berpendapat bahwa ia akan menjadikan hukum Islam menjadi stagnan dan tidak memiliki sifat dinamis. Terlepas dari perbedaan  pendapat tersebut, saat ini umat Islam khususnya di Indonesia telah mengesahkan beberapa  peraturan perundang-undangan  yang memiliki nuansa  syariah  Islam. pada  beberapa  wilayah yang memiliki otonomi khusus seperti Aceh telah menjadikan qanun sebagai  sumber hukum Islam.
Â
Key Word: Â Qanun, Taknin Ahkam, Hukum Positif Indonesia, Legeslasi.Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Terms that must be met by the Author as follows:- The author saves the copyright and grants the journal the first right of publishing the manuscript simultaneously under license under the Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with a statement of job authorship and early publication in this journal.
- The author may incorporate into additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of rich-issue journals (eg posting them to an institutional repository or publishing them in a book), with the acknowledgment of their original publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (eg: in the institutional repository or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and more powerful cites from published works.