ANALISIS TEORI SYAR’U MAN QABLANA
DOI:
https://doi.org/10.30868/am.v2i04.131Abstract
Islam adalah agama yang menjadi penutup bagi wahyu sebelumnya, ia menjadi hakim
bagi syariat-syariat  yang datang sebelumnya. Setiap syariat yang sesuai dengan Islam pada wahyu sebelumnya maka akan diteruskan, sebaliknya yang bertentangan akan ditolak atau disesuaikan  dengan  nilai-nilai  dasar  Islam. syariat  sebelum Islam dalam  raung  lingkup Ushul Fiqh disebut dengan Syar’u man Qablana, ia menjadi bagian dari dalil hukum dalam Islam. sebagai  sebuah dalil,  ia  dijadikan petunjuk dalam  menetapkan suatu  hukum yang sebelumnya ada pada umat-umat sebelum Islam seperti kaum Yahudi dan Nasrani.
Permasalahan  yang kemudian muncul adalah  apakah  syariat-syariat  tersebut  bisa dilaksanakan  oleh umat Islam? atau  tidak boleh dilakukan. Artikel ini akan menganalisis dalil hukum dalam Islam ini.
Hasil penelitian menunjukan bahwa apabila syariat Islam mengesahkan dan membolehkan setiap syariat  yang ada sebelumnya maka umat Islam boleh melaksanakan, namun  jika  terdapat  larangan  atau  syariat  tersebut  merupakan  kekhususan umat-umat terdahulu maka umat Islam tidak boleh melakukannya.
Â
Key Word:  Dalil Hukum, Syar’u man qablana, Nasrani, Yahudi, Hukum IslamDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Terms that must be met by the Author as follows:- The author saves the copyright and grants the journal the first right of publishing the manuscript simultaneously under license under the Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with a statement of job authorship and early publication in this journal.
- The author may incorporate into additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of rich-issue journals (eg posting them to an institutional repository or publishing them in a book), with the acknowledgment of their original publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (eg: in the institutional repository or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and more powerful cites from published works.