AHRUF SAB'AH DAN QIRO'AT SAB'AH SEBAGAI DISIPLIN ILMU ALQURAN
DOI:
https://doi.org/10.30868/at.v5i01.757Abstract
Ahruf sab’ah dan qirô’ât sab’ah merupakan dua bentuk disiplin ilmu terpenting dalam mengkaji dan memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an. Latar belakang bangsa Arab yang terdiri dari beberapa suku dengan beberapa dialek (lahjah) memicul munculnya ahruf sab’ah ini untuk memudahkan umat Islam membaca dan mempelajari Al-Qur’an pada waktu itu yang pada mulanya hanya diperintahkan dalam satu huruf saja, sebagai bentuk kasih sayang Nabi terhadap umatnya, berusaha menjaga umatnya dari kesulitan dan memberikan kemudahan untuk memahami Al-Qur’an, sekaligus merupakan salah satu bentuk dari kemukjizatan Al-Qur’an. Adanya keberagaman dialek ini menjadi sebab lahirnya bermacam-macam qirô’ah yang berkembang sampai sekarang dengan sanad yang disandarkan kepada Rasulullah, sehingga muncullah beberapa ulama qirô’ah (qurrâ’) yang bacaannya dijadikan pedoman dalam membaca Al-Qur’an sampai saat ini. Di antara ahli qirô’ah tersebut adalah qirô’ah Abu ‘Amr, qirô’ah Nafi’, qirô’ah ‘Ashim, qirô’ah Hamzah, qirô’ah Al-Kisa’i, qirô’ah Ibn ‘Amir, dan qirô’ah Ibn Katsir yang lebih dikenal dengan qirô’ât sab’ah. Adanya berbagai versi qirô’ah ini juga membawa pengaruh dalam menafsirkan dan mengistinbatkan hukum dalam Al-Qur’an.
References
Sumber dari Jurnal/Penelitian
Humam, A.W.K. (2015). Menelusuri Historisitas Qira’at Alquran. Jurnal Syahadah, 3(1).
Latif, H. (2013). Perbedaan Qirô’ah dalam Penetapan Hukum. Jurnal Sulesana, 8(2).
Suarni. (2018). Ahruf Sab’ah dan Qiraat Sab’ah. Jurnal Al-Muashirah, 15(2).
Sumber dari Buku
‘Itr. N (2012). ‘Ulûm Al-Qur’ân Al-Karîm. Kairo: Dâr Al-Bashâir.
Ar-Rafa’i. M.S (2000). I’jâz Al-Qur’ân wa Balâghah An-Nabawiyyah. Beirut: Dâr Al-Kutub Al-‘Ilmiyah.
Manzhur. I (t.t.). Lisân Al-‘Arab. Kairo: Dâr Al-Ma’rifah.
Baidan. N (2011). Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Al-Qaththan. M (1973). Mabâhits fî ‘Ulûm Al-Qur’ân. Surabaya: Al-Hidayah.
Ridha. S.R (t.t.). Tafsîr Al-Manâr. Beirut: Dâr Al-Ma’rifah.
Al-Alusi. (1978). Rûh Al-Ma’âni fî Tafsîr Al-Qur’ân Al’-Azhîm wa Al-Sab’ Al-Matsânî,. Beirut: Dâr Al-Fikr.
Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn Al-Mughirah Al-Bukhâri. M.I.I.A (1987). Al-Jâmi’ Al-Shahîh Al-Musnad min Hadîts Rasûlillah S.A.W. wa Sunanihi wa Ayyâmihi. Kairo: Dâr Asy-Syu’ab.
Ibn Al-Hajjaj Ibn Muslim Al-Quisyayriy An-Naisbabury. A.A.M (t.t.). Shahîh Muslim. Beirut: Dâr al-Fikr.
Al-‘Asqalaniy. I.H (1379). Fath Al-Bâriy Syarh Shahîh Al-Bukhâriy. Beirut: Dâr Al-Ma’rifah.
Ibn ‘Isa Abu ‘Isa At-Tirmidziy. M. (t.t.). Sunan At-Tirmidziy. Beirut: Dâr Ihyâ’ At-Turâts al-‘Arabiy.
AF. H (1995). Perbedaan Qirô’ât dan Pengaruhnya Terhadap Istinbath Hukum dalam Alqur’an. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Rusdi AM. (1999). Ulumul Qur’an I. Padang: IAIN Press.
‘Abd al-Mun’an. M.I (1998). Dirôsât fî ‘Ulûm Al-Qur’ân . Kairo: Maktabah Azhar.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).