Diskursus Perbedaan Penafsiran Al-Qur’an Pada Masa Sahabat

Authors

  • Hanna Salsabila UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
  • Hilma Nurlaila Azhari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
  • Solehudin Solehudin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/at.v8i01.4474

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas perbedaan penafsiran zAl-Qur’an di kalangan para sahabat. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif melalui styudi kepustakaan. Hadil dan pembahasan penelitian ini terdiri dari bahasa Al-Qur’an dan metodenya, penafsiran Al-Qur’an di masa sahabat, munculnya perbedaan penafsiran dikalangan sahabat dan penyebabnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan penafsiran dikalangan sahabat di dorong oleh dua sebab. Pertama sebab dzatiyyah yaitu sebab yang berkaitan dengan kepribadian mufasir. Seperti kadar ilmu dan pemahaman yang dimiliki sahabat, ketelitiannya, kemampuannya dalam mendengarkan sebuah riwayat dengan sempurna atau tidak, salah dalam pengambilan hukum. Sebab kedua adalah sebab maudzu’iyyat yaitu sebab yang berkaitan dengan nash atau dilalah. Seperti perbedaan dari sisi qiraat, dari sisi irab, polemik ahli bahasa dalam memaknai sebuah kalimat, lafaz isytirak, am dan khas, muthlaq dan muqayyad, hakiki dan majazi, idlmar dan istiqlal, pertambahan kalimat, urutan awal dan akhir, muhkam dan mansukh, perbedaan riwayat penafsiran.

References

Abidin, A. Z. (2015). Kilat dan Mudah Hafal Juz’Amma. Sabil.

Afroni, S. (2016). Makna ghuluw dalam Islam: Benih ekstremisme beragama. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 1(1), 70–85.

Al-Amin, I. (2007). Manhajun Naqdi Fi Tafsir. Dar al-Hady.

Al-Faisan, Y. bin A. (1997). Ikhtilaf al-Mufassirin Asbabuhu wa Atharuhu. Riyad: Dar Al-Shibiliya.

Al-Qaththan, M. (n.d.). Mabahits fi Ulumil Qur`an. Nurul Mawahib.

Armstrong, K. (2013). Muhammad Prophet for our time. Mizan Pustaka.

bin Abdul Halim, A., & Taimiyah, I. (1997). Muqaddimah Fi Ushul al-Tafsir. Beirut: Dar Ibnu Hazm.

Firdaus, M. Y., Malik, N. H. A., Salsabila, H., Zulaiha, E., & Yunus, B. M. (2023). Diskursus Tafsir bi al-Ma’tsur. Jurnal Dirosah Islamiyah, 5(1), 71–77.

Habibullah, E. S. (2017). Pandangan Imam Abu Hanifah Dan Imam Syafi’i Tentang Al-Istihsan. Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 4(07).

Hativa Sari, N. I. M. (2020). Gaya Bahasa Dalam Surat Al-Syu ‘Ara’(Kajian Stilistika). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Jumah, A. K. (1999). Al-Quran dalam Pandangan Sahabat Nabi. Gema Insani.

Qutb, S. (n.d.). Gaya Bahasa Al-Qur’an: Daya Tarik al-Qur’an Dari Aspek Bahasa.

Rokim, S. (2017). Mengenal Metode Tafsir Tahlili. Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(03), 41–56. https://doi.org/10.30868/at.v2i03.194

Rosyad, A. (2015). Qawaid Tafsir: Telaah Atas Penafsiran Al-Qur’an Menggunakan Qaul Sahabat. Ulul Albab Jurnal Studi Islam, 16(2), 249–264.

Sadewa, M. A. (2021). Penafsiran Masa Sahabat: Di antara Perbedaan Pemahaman dan Perpecahan Umat. Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits, 15(2), 259–274.

Salsabila, H., Firdaus, M. Y., & Masrur, A. (2021). Entrepreneurship from The Perspective of Tafsir al-Misbah. Gunung Djati Conference Series, 4, 177–187.

Ulinnuha, M. (2019). Metode Kritik Ad-Dakhil Fit Tafsir: Cara Mendeteksi Adanya Infiltrasi dan Kontaminasi dalam Penafsiran Al-Qur’an. PT Oaf Media Kreativa.

Widayati, R., & Ulinnuha, M. (2022). Aspek Akhlak pada Ayat-Ayat Filantropi dalam Al-Qur’an (Studi Kajian Tafsir Ruh Al-Ma’ani fi Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim wa As-Sab’i Al-Matsani dan Tafsir Khawathir As-Sya’rawi Haul Al-Qur’an Al-Karim).

Yusuf, M., & Wekke, I. S. (2018). Bahasa Arab Bahasa Al-Qur’an. Deepublish.

Additional Files

Published

12-06-2023

How to Cite

Salsabila, H., Azhari, H. N., & Solehudin, S. (2023). Diskursus Perbedaan Penafsiran Al-Qur’an Pada Masa Sahabat. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 8(01). https://doi.org/10.30868/at.v8i01.4474

Citation Check