Manajamen Masjid Darussalam Dalam Meningkatkan Kualitas Keagamaan Warga Perumahan Kota Wisata Bogor
Keywords:
Manajemen, Masjid, MasyarakatAbstract
Masjid adalah wujud keimanan seseorang, oleh karena itu, masjid juga perlu dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan tata kelola yang baik, dan berfungsi sesuai dengan fungsinya. Tujuannya adalah untuk memperkuat struktur Islam. Sejak Zaman Nabi Masjid digunakan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan kajian sastra. Tujuan artikel ini adalah untuk mempelajari bagaimana masjid Darussalam terbentuk. Mengetahui faktor pendukung program pengelolaan masjid sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah warga perumahan Kota Wisata serta faktor penghambat dalam melaksanakan program manajemen masjid. Hasil penelitian: 1. Manajemen Masjid Darussalam Kota Wisata mengidentifikasi masalah administrasi dalam arti tugas yang akan diselesaikan oleh pengurus masjid selama tahun berjalan akan dibagi rata dan akan diselesaikan secara konsisten. 2. Contohnya adalah waktu beribadah dengan shalat wajib, serta bunyinya adzan. Harian, Pekanan, Bulanan, Tahunan, Kesekertariatan, Pemuda olahraga, Sarana prasarana, dan Pengembangan Ekonomi Umat 3. Faktor utamanya adalah pengembangan program berdasarkan desain Islam. 4. Masjid di Darussalam merupakan faktor utama karena memiliki perbedaan fikih yang jelas. 5. Solusinya mencakup sejumlah metode untuk mencapai tujuan yang sama saat mengimplementasikan program yang telah diumumkan, meminta bantuan orang asing untuk menyebarkan saran dan menyebarkan kabar baik.
References
Rafi Fauzi, (2019). Berupaya meningkatkan kegiatan dakwah dengan mengoptimalkan layanan masjid. Jurnal Manajemen Dakwah.Vol 4. No. 2.133-150.
Kholqillah Ali Mas'ud 2013). Panduan Praktis Tata Masjid Surabaya: PW dari Institut Takmir Masjid NU Jawa Timur.
Ari Saputra, dkk. (2017). Dialektika Pelayanan Rakyat dan Kawasan Ekonomi dan Masjid: Revitalisasi. Manajemen dan Administrasi Islam: Jurnal Vol. 1. No. 1. 2. Aisyah Nur Hidayat. (2010). Masjid sebagai pusat pengembangan masyarakat. Malang: Uin-Maliki Press.
Eman Suherman. (2010)
E. Ayub, Manajemen Masjid.
Suharsaputra Uhar. (2010). Administrasi Pendidikan di Bandung : Aditama Refika.
La la. Nurkamila. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Subtema Kebersamaan Dalam Kebhinekaan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan Bandung.
Lexy J. Moeleong (2011) Metodoligi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lexy J. Moeleong (2010) Metodoligi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moh. Roqib. (2013). Menggugat Fungsi Edukasi Masjid. Purwekerto: STAIN Purwekerto, Press.
Departemen Agama RI. (2010). Al-Qur’an Terjemah dan Tafsir Per Kata. Bandung: Pondok Yatim Al Hilal.
M.Junaidi dan Fauzan (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Arruzz Media.
John M. Echols. (2019). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Miftakhul Jannah. (2010). Optimalisasi Manajemen Sarana dan Prasarana Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Semarang: Fakultas Tarbiah Istitut Agama Islam Negeri Walisongo.
George R. Terry. (2009). Guide to Manajemen. Jakarta: Bumi Aksar.
M. Manullang. (2016). Manajemen. Bandung: Citapustaka Media.
Burhanudin Yusuf. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syari’ah. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Yusuf Zainal Abidin. (2015). Manajemen Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.
M. Anang Firmansyah. (2018). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Deepublish Cv Budi Utama.
Taufiq. (2013). Sistem Informasi Manajemen: Yogyakarta.
Ida Indrawati. (1988). Manajemen Dan Organisasi. Bandung: CV Armico.
Ilyas Muhammad Ali Maulida dan M. Sarbini. (2019). Upaya pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk memasyarakatkan keberagamaan pemuda. Prosa: PAI 193 dalam Prosiding Musyawarah Pendidikan Agama Islam AL Hidayah, I (2B), 193.
