STUDI ANALISIS KAIDAH ASBABUN NUZUL KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

Authors

  • Niswatur Rokhmah UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/at.v4i02.467

Abstract

Salah satu proses untuk menyingkap makna teks Al-Qur’an adalah dengan mengetahui konteks yang membentuknya. Pijakan inilah yang kemudian menjadikan keberadaan asbab al-nuzul menjadi salah satu penentu untuk memahami teks Al-Qur’an. Kesadaran akan pentingnya asbab al-nuzul didukung pula dengan diturunkannya teks Al-Qur’an selama kurang lebih 23 tahun, dan sedikit sekali ayat-ayat yang diturunkan tanpa adanya sebab eksternal, sehingga dari situ memunculkan pemahaman bahwa ada dialektika antara teks dengan realitas. Dalam kaitannya terkait fungsi asbab al-nuzul sebagai salah satu piranti untuk memahami teks Al-Qur’an, tentunya dibutuhkan rumusan kaidah dalam proses pemahaman dan penetapan hukum suatu ayat. Kaidah yang digunakan mayoritas ulama’ al-‘ibrah bi ‘umum al-lafz la bihusus al-sabab, dengan kaidah yang dijadikan pedoman minoritas ulama’ al-‘ibrah bi khusus al-sabab la bi‘umum al-lafz dalam tataran aplikatif tidak selalu memproduk hasil yang sama. Untuk itu, fokus penelitian ini adalah untuk meneliti sisi kelebihan dan kelemahan terhadap aplikasi kaidah asbab al-nuzul dalam penetapan hukum.

References

Sumber dari Jurnal

Maya, AAR. (2014). Perspektif Al-Qur’an tentang Konsep Al-Tadabbur. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 01(01).

Maya, R. (2018). Perspektif Al-Qur’an tentangPerubahan Sosial: Analisis Penafsiran Term Al-Taghyir, Al-Ibtila’, Al-Tamhish, dan Al-Tamkin. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 03(01).

Munjin, S. (2019). Konsep Asbab Al-Nuzul dalam Ulum Al-Qur’an. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 04(01).

Sumber dari Buku

Al-Qattan, M.K. (1992). Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Bogor: Litera Antar Nusa.

Al-Sabuni, M. ‘A. (2001). Al-Tibyan fi ‘Ulum Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Amani.

Al-Suyuti, J.A. (1997). Al-Itqan fi ‘Ulum Al-Qur’an. Beirut: Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah.

Al-Wahidi. (1991). Asbab Al-Nuzul. Beirut: Dar Al-Fikr.

Al-Zarqani, M.Ã. (1996). Manahil Al-‘Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an. Beirut: Dar Al- Kutub Al-‘Ilmiyyah, Vol 1

Ash-Shiddieqy, H. (1993). Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Baidan, N. (2005). Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chirzin, M. (2015). Mengerti Asbabun Nuzul. Jakarta: Zaman.

Denffer, A.V. (1985). Ulum Al-Quran: An Introduction to The Sciences of The Quran. London: The Islamic Foundation.

Hamzah, A. (2019). Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research). Malang: Literasi Nusantara.

Hidayat, K. (1996). Memahami Bahasa Agama; Sebuah Kajian Hermeneutik. Jakarta: Paramadina.

Ichwan, M.N. (2008). Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Semarang: Rasail.

Rahman, F. (1994). Islam. Bandung: Pustaka.

Sadiqin, A. (2008). Antropologi Al-Qur’an; Model Dialektika Wahyu & Budaya. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Shalah, I. (1972). ‘Ulum Al-Hadith. Madinah: Al-Maktabah Al-Islamiyah.

Shihab, M.Q., dkk. (2013). Sejarah Ulumul Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Shihab, M.Q. (2007). Membumikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.

Shihab, M.Q. (2019). Kaidah Tafsir; Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-Ayat Al-Qur’an. Tangerang: Lentera Hati.

Shihab, U. (2005). Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik atas Ayat-Ayat Hukum dalam Al-Qur’an. Jakarta: Pena Madani.

Syadali, A., dan Rafii, A. (1997). Ulumul Qur’an. Bandung: Setia Budi.

Taimiyah, I. (1971). Muqaddimah fi Ushul Al-Tafsir. Beirut: Dar Al-Qur’an Al-Karim.

Zaid, N.H.A. (1993). Tekstualitas Al-Qur’an; Kritik Terhadap Ulum Al-Qur’an. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

Published

10-12-2019

How to Cite

Rokhmah, N. (2019). STUDI ANALISIS KAIDAH ASBABUN NUZUL KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 4(02), 156–173. https://doi.org/10.30868/at.v4i02.467

Citation Check