ISRA MI’RAJ SEBAGAI PERJALANAN RELIGI: STUDI ANALISIS PERISTIWA ISRA MI’RAJ NABI MUHAMMAD MENURUT AL QUR’AN DAN HADITS
DOI:
https://doi.org/10.30868/at.v4i01.428Abstract
Tulisan ini mendiskusikan kejadian unik dan langka dalam sejarah kehidupan manusia di muka bumi. Allah S.W.T. berkehendak menunjukkan kekuasaan-Nya kepada para
penentang utusan-Nya Muhammad S.A.W., Sejak zaman Rasulullah S.A.W. sampai sekarang masih banyak orang yang mempermasalahkan dan memperbincangkan tentang kebenaran peristiwa Isra‟ Mi‟raj, walaupun sudah jelas dan nyata diterangkan oleh Allah S.W.T. dalam Al-Qur‟an dan Hadits Rasulullah S.A.W. Adapun masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah apa makna dari Isra' Mi' raj. Bagaimana pendapat para ulama tafsir dan hadits tentang lsra' Mi'raj itu sendiri. Selanjutnya apakah peristiwa tersebut dijalankan dengan jasad dan ruh ataukah hanya dengan ruhnya saja? Kemudian, apa hikmah dan faidah dari peristiwa Isra' Mi' raj tersebut? Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut penulis melakuakan studi analisis terhadap ayat dan juga hadits yang menjelaskan tentang Isra‟ dan Mi‟raj dengan menggunakan pendekatan tafsir dan sirah nabawiyyah (sejarah nabi). Dari hasil kajian ini maka dapat disimpulkan di antaranya, bahwa Isra‟Mi‟raj adalah perjalanan Nabi Muhammad S.A.W. di waktu malam hari dari Masjid Al-Haram (Mekkah) ke Masjid Al-Aqsha (Palestina) yang telah difirmankan oleh Allah S.W.T. dalam Al-Qur‟an Surat Al-Isra‟ Ayat 1. Sedangkan Mi‟raj adalah naiknya Nabi Muhammad S.A.W. dari Masjid Al-Aqsha ke langit sampai ke Sidratul Muntaha terus sampai ke tempat yang paling tinggi untuk menghadap Allah S.W.T., sebagaimana dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 13-18 dan diriwayatkan dalam banyak hadits shahih.
References
Abu Muhammad Abdul Malik Bin Hisyam al-Mu’afiri, al-Sirah al-Nabawiyah li Ibni Hisyam, Terjemahan, Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Penerjemah: Fadli Bahri, (Jakarta: Darul Falah, 2004), Cet. IV.
Ahmad bin Ali bin Muhammad al kinaaniy Al Asqaalaniy, Fath al-Bary Syarah Shahih al-Bukhary.
Ibnu al-Qayyim dalam kitabnya “zaadul ma’aad†1/57
Muhammad Ismail al-Bukhary, Sohih al-Bukhary, (Beirut: Dar Kutub. 2002), Cet. II
M. Mutawalli al-Sya’rawi, Mu’jizatu al-Kubra al-Isra wa al-Mi’raj, Edisi Indonesia, Isra Mi’raj Mu’jizat terbesar, Penerjemah: Salim Basyahril, (Jakarta: Gema Insani Press, 1994) Cet.IV.
Muhammad Sai’d Ramadhan al-Buthy, Fiqh al-Sirah: Dirasat Manhajiyah Ilmiyyah Lisirati al-Musthafa, Terjemahan, Sirah Nabawiyyah: Analisis Ilmiyah Manhajiyah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah sallahu alaihi wasallam, Aunur Rafiq Shaleh Tamhid, (Jakarta: Robbani Press. 2000), Cet. III.
Muslim al-Hajjaj al-Qusyairy al-Naisabury, Shahih Muslim, (Beirut: Dar al-Fikr, 1992), Cet II.
Muhammad Soebari, Pelajaran dari Isra Mi’raj Nabi, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), Cet.I.
Shafiyyurrahman al-Mubarokfury, al-Rohikul al-Makhtum, tejemahan, Sirah Nabawiyyah, Kathur Suhardi,(Jakarta: al-Kautsar,1997), cet. I, 25.
http://www.dakwatuna.com/2011/06/12847/hikmah-dari-Isrâ`-miraj/#ixzz1sBeCCLDW
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).