PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING GESTALT PROFETIK (G-PRO) UNTUK MENINGKATKAN TOLERANSI BERAGAMA SISWA DI SMA IBNU ‘AQIL

Authors

  • Endin Mujahidin Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Indonesia
  • Imas Kania Rahman Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia, Indonesia
  • Fuzna Nur Aqilah Mahasiswa Pascasarjana 1Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.30868/ei.v9i01.706

Keywords:

bimbingan dan konseling, gestalt profetik, toleransi

Abstract

Toleransi merupakan karakter yang sangat dibutuhkan oleh sebuah bangsa yang plural. Berbagai upaya harus dilakukan untuk menjaganya. Beberapa penelitian tentang toleransi di Indonesia telah banyak dilakukan, seperti oleh Bahari, Menchik dan Grim. Akan tetapi, penelitian yang telah dilakukan, baru sebatas pada menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi dan dampaknya. Sedangkan penelitian mengenai model pendidikan toleransi, khususnya untuk pelajar belum ada yang melakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pendekatan Bimbingan dan Konseling Gestalt Profetik (G-Pro) dalam meningkatkan toleransi beragama siswa. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dan tempat ujicoba adalah SMA Ibnu ‘Aqil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toleransi beragama siswa di SMA Ibnu ‘Aqil Bogor untuk kelompok eksperimen adalah hasil rata-rata sebesar 3,23 (pre-test)  dan nilai sebesar 3,36 (post-test). Untuk kelompok kontrol  sebesar 2,97 (pre-test) dan nilai sebesar 3,08 (post-test). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa toleransi beragama siswa di SMA Ibnu ‘Aqil dari kelompok eksperimen berbeda nyata dengan toleransi beragama kelompok kontrol.

References

Kaptein, N.J.G. (2016). Islam and Democracy in Indonesia: Tolerance without Liberalism, written by Jeremy Menchik. Book Review. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 172(4).

Mansur, A.H., Husaini, A., Mujahidin, E., Tafsir, A. (2016). Model Pengajaran Karakter Kejujuran Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Studi Inovasi Pembelaran di Pondok Pesantren Al-Azhaar Lubuklinggau). Jurnal Ta’dibuna, 5(1).

Mummendey, A. dan Wenzel M. (1999). Social discrimination and tolerance in intergroup relations: reactions to intergroup difference. Personality and Social Psychology Review, 3(2).

Pawitasari, E., Mujahidin, E., Fattah, N., (2015). Pendidikan Karakter Bangsa dalam Perspektif Islam (Studi Kritis Terhadap Konsep Pendidikan Karakter Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan). Jurnal Ta’dibuna, 4(1).

Rahman, IK. (2017). Gestalt Profetik (G-Pro) Best Practice Pendekatan BimbinGan dan Konseling sufistik. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 8(1).

Saihu, S. (2019). PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI DI JEMBRANA BALI). Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(01), 69-90.

Saihu, S., & Rohman, B. (2019). PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI MODEL PENDIDIKAN TRANSFROMATIFE LEARNING PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL IKHLAS BALI. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 8(02), 435-452.

Talib, A.T dan Gill, S.S. (2012). Socio-religious tolerance: exploring the Malaysian experience. Global Journal of Human Social Science, 12(8).

Tualeka, M.W.N. Dan Nur, MS. (2018). Konsep Toleransi Beragama Menurut Buya Syafi’i Ma’arif. Al-Hikmah: Jurnal Studi Agama-agama, 4(1).

Sumber dari Buku dan Internet

Alimron. (1999). Toleransi Antarumat Beragama dalam Perspektif Al-Quran. Tesis. Padang: IAIN Imam Bonjol.

Akbar, W. (2018). BIN Ungkap 39 Persen Mahasiswa Terpapar Radikalisme. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180429023027- 20-294442/ bin- ungkap-39- persen- mahasiswa-terpapar-radikalisme.

Aries, M. dan Yulianto, A. (2018). Sirozi: Radikalisme di Kalangan Mahasiswa Perlu Diwaspadaiâ€. https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia- kampus/18/10/27/ ph8flk396 -sirozi -radikalisme-di-kalangan- mahasiswa- perlu-diwaspadai

Bahari. (2010). Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi Tentang Pengaruh Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama, dan Lingkungan Pendidikan Terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama Pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Indopos. (2017). Hollande Belajar Toleransi dari Indonesia. https://indopos.co.id/read/2017/03/30/93053/hollande-belajar-toleransi-dari-indonesia/

Rahman, I.K. (2016). Bimbingan dan Konseling Gestalt Profetik, Bogor: UIKA PRESS.

Kuado, F.J. (2017). Raja Salman Apresiasi Kerukunan Antar-Umat Beragama di Indonesiaâ€. https://nasional.kompas.com/read/2017/03/03/21040061/raja.salman.apresiasi. kerukunan. antar-umat. beragama.di.indonesia

Media Indonesia. (2016). Indonesia-Amerika Rumuskan Kerja Sama Promosi Agama dan Pluralis. https://mediaindonesia.com/read/detail/60922- indonesia- amerika-rumuskan- kerja-sama-promosi-agama-dan-pluralis.

Purnama, C.L. (2017). Wapres AS Kagumi Nilai Demokrasi dan Toleransi Indonesiaâ€. https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/04/20/oopdti365-wapres-as-kagumi-nilai-demokrasi-dan-toleransi-indonesia.

Putri, P.K. (2017). Menristekdikti: Ada Potensi Radikalisme di Kalangan Mahasiswa. https://news.detik.com /berita/d-3537167/ menristekdikti-ada-potensi-radikalisme-di-kalangan-mahasiswa.

Tisnadibrata, I.L. (2016). LIPI: Radikalisme Marak di Kalangan Mahasiswa. https://www.benarnews. org/indonesian/berita/radikalisme-di-kalangan-mahasiswa- 02182016114 216.html.

Van Doorn, M. (2012). Tolerance. Sociopedia.isa. Doi: 10.1177/2056846012121.

Yusuf, S. (2016). Konseling Individual Konsep Dasar dan Pendekatan. Bandung: PT Refika Aditama.

Published

29-02-2020

Citation Check